Mohon tunggu...
YUSRIANA SIREGAR PAHU
YUSRIANA SIREGAR PAHU Mohon Tunggu... Guru - GURU BAHASA INDONESIA DI MTSN KOTA PADANG PANJANG

Nama : Yusriana, S.Pd, Lahir: Sontang Lama, Pasaman. pada Minggu, 25 Mei 1975, beragama Islam. S1-FKIP UMSB. Hobi: Menulis, membaca, menyanyi, baca puisi, dan memasak.Kategori tulisan paling disukai artikel edukasi, cerpen, puisi, dan Topik Pilihan Kompasiana.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Resesi Seks akankah Melanda Indonesia? Bagaimana Menyikapi

21 Desember 2022   22:23 Diperbarui: 21 Desember 2022   22:26 404
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kenyamanan ibu anak guna menyikapi resesi seks: hallo.dokter.com IMG-20221012-WA0004

Kedua, Layanan pengasuhan anak yang bermanfaat bagi masyarakat disediakan. Artinya gratis terutama untuk daerah resesi seks.

Ketiga, Kebijakan cuti hamil dan cuti orang tua yang lebih baik diberikan. Misalnya tak dipersulit.

Keempat, Kebijakan preferensial tentang perumahan dan perpajakan yang merakyat. Pengadaan rumah sehat bebas pajak.

Kelima, Pembinaan di tempat kerja yang ramah fertilitas dan kesuburan. No penekanan atasan kepada bawahan. Tak ada pencitraan.

Keenam, Mendorong praktik kerja yang fleksibel bukan kaku. Misalnya menciptakan lingkungan kerja aman dan kondusif seperti di rumah sendiri.

Ketujuh, Melindungi hak dan kepentingan tenaga kerja dan ketenagakerjaan yang sah dan memihak kepada perempuan.

Kedelapan, memberi sanksi tegas kepada laki-laki pelaku tindak kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).

Kesembilan, sekolah gratis bukan sekedar janji saja. Tapi terealisasi agar anak-anak mendapatkan kelayakan pendidikan.

Dampak resesi seks

Pertama, jumlah keluarga berkurang. Jumlah keluarga ini pada gilirannya berisiko terhadap jumlah kelahiran anak. 

Kedua, beban populasi produktif untuk 5-10 tahun mendatang menjadi besar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun