Mohon tunggu...
YUSRIANA SIREGAR PAHU
YUSRIANA SIREGAR PAHU Mohon Tunggu... Guru - GURU BAHASA INDONESIA DI MTSN KOTA PADANG PANJANG

Nama : Yusriana, S.Pd, Lahir: Sontang Lama, Pasaman. pada Minggu, 25 Mei 1975, beragama Islam. S1-FKIP UMSB. Hobi: Menulis, membaca, menyanyi, baca puisi, dan memasak.Kategori tulisan paling disukai artikel edukasi, cerpen, puisi, dan Topik Pilihan Kompasiana.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Pengalaman Menyakitkan dengan Serigala Berbulu Domba

7 September 2022   19:52 Diperbarui: 7 September 2022   20:11 641
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Apa maksudmu?" tanyaku menahan isak tangis dalam-dalam.

"Ya, kau begitu polos. Kau ingat saat aku bertanya tentang kepribadianmu itu? Itulah yang membuatmu jatuh cinta padaku, ya 'kan? Apakah kau tau? Aku hanya iseng dan aku bahkan sebenarnya tak ingin sekelas denganmu! Kau tau kenapa ayahnya Cici meninggal, bukan?!"

"Apa maksudmu?" tanyaku sekali lagi, sedikit sakit hati karena difitnah, apalagi fitnahan yang dia lontarkan begitu dangkal.

"Ah, kau pura-pura tak tau .... Cici berkata padaku, kalau kau yang membunuh ayahnya!!!!"

"Mana mungkin aku membunuh pamanku sendiri! Jelas-jelas dia memfitnahku!! Lagipula, paman masih hidup!!"

"Oh ya? Aku tidak percaya padamu ... dan aku tidak akan pernah percaya padamu! Dan satu hal lagi, aku tidak cinta padamu! Aku cinta dengan Cici!"

Begitu mendengar perkataan itu, semua air mata yang susah payah kutahan akhirnya luruh juga. Aku menangis terisak-isak. Hati ini begitu perih mendengarnya. Sudah pecah berkeping-keping bak kaca rapuh.

"Heh, menangis pun tak akan ada yang mau menampung air matamu itu."

Plak.

Keke dan Laura menampar Rei bersamaan. Memerahlah kedua pipi Rei dibuatnya. Biar kutebak, pasti sekarang pipinya berdenyut perih menerima tamparan yang keras itu. Tapi, perih yang ia rasakan tak seperih yang baru saja aku rasakan.

"Berani-beraninya kau!! Jika kau memang tak suka padanya, setidaknya hargai dia!!" bentak Laura yang sudah muak akan hal ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun