"Kak, tolong bantuin aku dong kak. Aku ada pr matematika nih. Tolong ya kak," kata adik Fitri sepulang sekolah.
"Kakak lagi sibuk buat persiapan lomba, Dek. Kamu kerjain aja sendiri," jawab Fitri.
Mendengar perkataan Fitri, Mamanya pun ikut berkomentar. "Fitri...tolonglah adikmu itu, nak. Dia gak paham sama pr nya. Luangkan waktumu sebentar untuk membantu adikmu, nak!" Kata Mama Fitri.
"Mama kan ga maksa kamu buat menang lomba, nak," sambung mamanya. Tapi Fitri tidak menghiraukan perkataan itu. Dia langsung pergi ke kamar.
Ternyata, tingkah laku Fitri yang berlebihan semakin membuat Aster iri. Anak baru itu tidak bosan bosan menggangu Fitri. Kali ini dia berulah dengan menukar  tugas dan kertas ulangan Fitri.
Ketika Bu guru menyebutkan nilainya. Fitri terkejut kenapa dia mendapat nilai yang rendah. Fitri pun mengeluh dan semakin tertekan karena hal itu. Karena terlalu sibuk dan bekerja secara berlebihan. Fitri pun jatuh sakit. Ditambah lagi kelakuan Aster yang membuatnya semakin tertekan.
Di saat kondisi tubuhnya seperti itu. Fitri masih memikirkan tentang perlombaan tersebut. Juga nilainya. Ketika kondisi tubuhnya agak membaik. Fitri memaksa dirinya untuk ke sekolah walau masih merasakan sakit.
Pada jam istirahat, temannya melaporkan bahwa tugas dan kertas ulangannya telah ditukar oleh Aster. "Oh...pantas saja nilaiku jadi rendah. Uuhuk uuhuk....Ternyata anak itu pelakunya," Fitri pun sebenarnya heran kenapa namanya berberda tulisan dengan isi ulangannya.
Fitri berkata dengan geram dan batuk-batuk karena masih belum sembuh. 'Anak itu gak bisa di biarin, aku harus melaporkannya kepada Bu Guru Dewi,' pikir Fitri. Tapi Fitri masih takut untuk melaporkannya karena tidak punya bukti. Di sisi lain, Fitri tertekan karena banyak sekali yang ia pikirkan.
Keesokan harinya, Fitri dan Aster dipanggil ke ruang guru. Fitri merasa bingung dan berpikir apakah dia telah melakukan kesalahan. Ternyata mereka berdua di panggil, karena perilaku Aster telah sampai di telinga Bu guru.
"Aster....Benarkah kamu telah melakukan itu ? Jawab dengan jujur !" Tanya Bu guru.