Tidak sampai disitu, ternyata Aster merencanakan perbuatan buruk kepada Fitri. Aster menyebar fitnah kalau Fitri berbuat curang untuk mendapat nilai yang bagus. Fitri tentu merasa tertekan karena kelakuan Aster.
"Sabar aja Fitri.... Nanti orang kayak gitu juga kena karmanya. Pokoknya ga usah di dengerin," hibur Jasmine.
Sepulang sekolah, Fitri mendapat berita dari gurunya. Fitri akan mengikuti lomba cerdas cermat tingkat kota. Sebagai perwakilan sekolah. Â "Jasmine.... akhirnya aku di panggil juga sama Bu Guru Yetri untuk mengikuti lomba !" Seru Fitri dengan perasaan senang.
"Waaah....Selamat ya Fitri," sahut Jasmine. "Alhamdulillah...aku juga ikut senang. Biasanya Fitri hanya bisa mengeluh dan iri kepada yang lain," ujar Jasmine dalam hati.
"Nah...kalau begitu aku harus lebih bekerja keras lagi. Biar bisa menang dan lanjut ke tingkat selanjutnya," ujar Fitri. "Agar bisa juga membawa prestasi kayak teman teman di sekolah ini," sambungnya.
Fitri dan Jasmine memang bersekolah di tempat yang di idam-idamkan banyak orang. Sekolah unggulan di kota tersebut. Tidak heran banyak siswa berprestasi yang membuat Fitri iri dan mengeluh selama ini.
"Jasmine...kemarin aku ngeliat atlet seumuran kita. Dia bisa mempersembahkan medali buat Indonesia loo....Keren banget kan dia !" Seru Fitri suatu pagi.
" Iya keren banget !! Tapi, kamu iri juga sama dia ?" Tanya Jasmine.
"Iyalah.... Masa kamu gak mau kayak dia ?" Fitri pun balik bertanya.
"Iya Fitri, siapa juga yang gak mau kayak dia. Tapi, kamu harusnya bersyukur dan senang dong. Kamu kan bisa menang dan melaju ke tingkat provinsi di lomba kemarin," kata Jasmine.
"Iya Jasmine.... Tapi aku harus lebih bekerja keras lagi. Biar bisa menang juga di tingkat provinsi," ujar Fitri.