Mohon tunggu...
YUSRIANA SIREGAR PAHU
YUSRIANA SIREGAR PAHU Mohon Tunggu... Guru - GURU BAHASA INDONESIA DI MTSN KOTA PADANG PANJANG

Nama : Yusriana, S.Pd, Lahir: Sontang Lama, Pasaman. pada Minggu, 25 Mei 1975, beragama Islam. S1-FKIP UMSB. Hobi: Menulis, membaca, menyanyi, baca puisi, dan memasak.Kategori tulisan paling disukai artikel edukasi, cerpen, puisi, dan Topik Pilihan Kompasiana.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Bonus Demografi, Antara Peluang dan Tantangan di Tengah Agenda Outsourcing dan Menyempitnya Lahan Pertanian

26 Juni 2022   21:18 Diperbarui: 30 Juni 2022   09:23 898
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tentu strategi ini harus merata hingga menyentuh kampung-kampung lain yang setara dengan kampung saya.

Situasi mereka dari waktu ke waktu tentu semakin menyempitkan lahan pertanian di daerah, sementara di kota-kota besar diberlakukan pula penghentian honorer dan digantikan dengan outsourcing. Jangankan penduduk produktif ber-SDM rendah di daerah-daerah ini, para sarjana pun tentu terbatas peluang kerjanya.

Berbangga diri dengan Sumber Daya Alam (SDA) pun tak mungkin kita pilih lagi karena sudah menuju fase habis. Demikian juga lahan pertanian dan perkebunan sudah tidak memadai untuk sebagian daerah karena sudah diubah menjadi pemukiman yang tak cukup karena lonjakan jumlah penduduk kita saat ini.

Ngomong- omong bagaimana action nyata, Kemendikbudristek dan Menaker menyiasati ini, tentu dengan:

Peningkatan SDM

Peningkatan SDM penduduk produktif di kota dan di daerah harus dibedakan, karena potensi mereka tidaklah sama. 

Orientasi kerja siswa dan mahasiswa lulusan perkotaan lebih condong ke industri. Adapun siswa lulusan daerah tentu lebih condong ke Sumber Daya Alam (SDA)  yang ada, jika tidak akan muncul skill mismatch.

Skill mismatch akan menghadang generasi ber-SDM rendah ini. Pekerjaan yang ditawarkan kepada mereka tidak ada yang sesuai karena faktor ketiadaan dan ketidakcocokan pendidikan mereka dengan pasar kerja. Bukan karena link antara kurikulum pendidikan dan kebutuhan kerja serta kebutuhan pasar yang tidak harmonis.  Tapi ketegasan pemerintah ke bawah yang kurang atau tidak ada sama skali. 

Mendisiplinkan Masyarakat

Mendisiplinkan masyarakat bukan saja siswa selaku pengembang pendidikan. Orang tua mereka juga perlu mendisiplinkan agar mengontrol dan mengawasi anaknya yang bolos dan tak bertanggung jawab di sekolah. 

Masyarakat jangan dibiarkan saja putus sekolah tanpa ada sanksi tegas misalnya berupa denda. Ini sesuai amanat UU wajib belajar 12 tahun

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun