seumpama bunga
kami adalah bunga yang tak
kaukehendaki tumbuh
engkau lebih suka membangun
rumah dan merampas tanah
Pada kutipan puisi di atas, Wiji Thukul mengkritik program pemerintah yang sedang gencar-gencarnya melaksanakan program pembangunan dengan menggusur rumah-rumah penduduk untuk dijadikan lahan indrustri dan jalan raya. Pemerintah juga melakukan pembebasan tanah dengan merampas tanah dari penduduk. Peristiwa tersebut dipotret penyair dalam puisi Bunga Dan Tembok dengan menggunakan bahasa kiasan bunga dan tembok.
Kemudian, Wiji Thukul juga membahas penderitaan rakyat karena penggusuran rumah dan perampasan tanah. Hal tersebut terdapat dalam kutipan puisi di bawah ini:
engkau lebih suka membangun
rumah dan merampas tanah
Selanjutnya, Wiji Thukul dalam puisinya menggambarkan perlawanan kaum miskin. Hal tersebut terdapat dalam kutipan puisi di bawah ini:
suatu saat kami akan tumbuh bersama