•Kesimpulan
Hadirkan semangat hidup. Ciptakan keyakinan. Lukislah keindahan meskipun harus dengan rasa sakit dan air mata. Semua akan berawal dari diri sendiri, bukan orang lain. Semua akan ditentukan oleh diri sendiri bukan orang lain. Hanya kamulah yang dapat menyelamatkan diri dari tekanan hidup. Hanya kamu yang dapat merubah ilusi negatif menjadi realita positif.
Penulis percaya, perasaan negatif yang timbul dari hati seseorang tidak bisa dianggap sebelah mata. Setiap orang pernah mengalaminya, setiap orang akan terus mengalami itu. Kita sebagai manusia, menjadi tugas tersendiri untuk saling membantu termasuk membantu orang-orang yang sedang dilanda masalah hidup.
Terutama adalah keluarga. Keluarga merupakan pondasi awal bagi setiap individu. Kepedulian, dorongan, motivasi, semangat yang tersalurkan dalam ruang lingkup keluarga terhadap seseorang, akan menjadi benteng yang tangguh untuk melawan perasaan negatif atau penyakit mental. Peka terhadap sesama, saling mengerti, dan yang pasti dapat memberikan keyakinan bahwa kita tak akan pernah sendirian. Ini merupakan hal terpenting.
Dari sisi luasnya, baik teman maupun siapa saja, sudah menjadi tugas bagi setiap individu untuk saling merangkul, sebisanya. Kita tak pernah disuruh untuk membantu dalam keterpaksaan jika memang tak sanggup. Kita hanya diminta untuk membantu sebisa mungkin, sebatas kemampuan.
Tapi yang terpenting lagi adalah diri sendiri. Kamulah yang berperan, kamulah yang menjalani kehidupan, kamulah yang merasakan beban, kamu juga yang akan merasakan kebahagiaan. Jangan putus asa. Di saat kamu merasa tak ada seorang pun yang mengerti akan beban hidupmu, ada Allah yang tak pernah berhenti memberimu nikmat dan kasih sayang-Nya.
Ketika kamu mampu berpikir positif, mampu menghadapi perasaan negatif, tidak mudah menyerah, tidak menganggap orang lain tak peduli terhadapmu, tidak mencibir dunia ini kejam, tidak juga merasa bahwa dunia ini tak adil, kamu sebenarnya sudah bersyukur pada Allah.
Ketika kamu terus percaya bahwa beban hidup pun ada manfaat bagi dirimu sendiri, kamu sebenarnya sudah bersyukur. Dan ketika kamu tidak ingin menyerah, tidak ingin bunuh diri, tidak ingin berhenti untuk terus mencoba, kamu sebenarnya telah benar-benar bersyukur.
Percayalah semua akan baik-baik saja. Belum kamu temukan jalan keluarnya sekarang, maka Insya Allah suatu saat pasti akan terlihat. Jika pun tak pernah kamu temukan jalan keluar dari beban hidupmu itu, serahkan saja kepada Allah.
Ingat, kamu adalah manusia yang punya keterbatasan. Tidak. Kita ini adalah manusia yang punya keterbatasan. Di saat ada hal-hal yang tak dapat diselesaikan, tak dapat jawabannya, tak ada celah sedikitpun untuk keluar daripada masalah-masalah kehidupan, maka, berdoalah dan serahkan semua pada Allah.
Allah tak pernah menahan satupun nikmat pada kita. Itulah gambaran umum dari ayat kedua surah Al-Fatihah, "Segala puji bagi Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang".