Mohon tunggu...
Reyza Prayoga
Reyza Prayoga Mohon Tunggu... Guru - Guru

Saya adalah seorang guru dan mahasiswaan S2 MIPA

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Solusi Bahan Bakar Pesawat Ramah Lingkungan, Indonesia, Jepang Kembangkan Industri Bioavtur

20 Oktober 2024   20:21 Diperbarui: 20 Oktober 2024   20:25 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
SOLUSI BAHAN BAKAR PESAWAT RAMAH LINGKUNGAN, INDONESIA-JEPANG KEMBANGKAN INDUSTRI BIOAVTUR

Dalam pengujian selanjutnya, produk SAF itu juga diujicobakan ke pesawat komersial milik Garuda Indonesia pada 4 Oktober 2023 pada pesawat Boeing 737-800 NG milik PT Garuda Indonesia dan terakhir terhadap pesawat Boeing PK GFX Seri 727-800. “Kami mengapresiasi para stakeholder yang telah berkontribusi dalam pelaksanaan rangkaian pengujian produk SAF. Joy flight ini merupakan salah satu milestone terpenting dalam implementasi SAF di Indonesia ke depannya,” tambah Alfian.

Dia berharap semua kegiatan dapat terlaksana dengan lancar dan juga memberikan manfaat bagi segala pihak serta menjadi bukti nyata komitmen Indonesia untuk mencapai NZE pada 2060 atau lebih cepat.

Sebagai informasi, pengembangan produk SAF merupakan kolaborasi Dirjen EBTKE dan tim peneliti ITB sebagai koordinator, Badan Pengelola Dana Perkebunan Sawit (BPDPKS) sebagai sponsor rangkaian kegiatan, dan Garuda Indonesia sebagai penyedia unit pesawat. Produk Pertamina Sustainable Aviation Fuel (SAF) nantinya akan dipasarkan dan didistribusikan melalui subholding PT Pertamina Patra Niaga.

Hasil dari serangkaian pengujian yang telah dilaksanakan, menunjukkan bahwa performa SAF J2.4 memiliki kualitas yang sama dengan avtur konvensional. Hal tersebut merupakan jawaban atas komitmen Pertamina dalam penyediaan bahan bakar penerbangan yang ramah lingkungan, dan telah dipergunakan untuk commercial flight tersebut.

Harapannya, kelahiran produk SAF itu bukan yang terakhir. Nantinya, program inovasi dan pengembangan SAF itu terus digenjot sehingga persentase penggunaan bahan nabati semakin bertambah sehingga tujuan pengurangan emisi karbon di industri penerbangan tercapai.

Januar Muhamad Hasanudin 20247270073 Mahasiswa S2 Fakultas Matematika & Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indraprasta PGRI Jakarta 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun