1.Munculnya Gaung Pembentukan Angkatan Kelima
Seperti yang kita ketahui, bahwa ada empat angkatan yang ada di Indonesia yaitu TNI Angkatan Darat, Angkatan Laut, Angkatan Udara dan Polri. Tetapi, motif dari adanya insiden pemberontakan G 30 S PKI ini adalah pembentukan angkatan kelima. Siapa angkatan kelima yang dimaksud? Angkatan kelima ini terdiri dari petani dan kaum buruh yang dipersenjatai.Â
Gagasan pembentukan angkatan kelima ini muncul dari Menlu China Chou En-Lai ketika mengunjungi Jakarta pada tahun 1965. Beliau menjanjikan untuk memasok 100 ribu pucuk senjata untuk Angkatan Kelima. Nah, dari gagasan inilah yang membuat pemimpin PKI menjadikan alasan untuk memperkuat pertahanan dan merasa PKI butuh "backingan" melalui angkatan kelima ini.
Alasan lainnya dari adanya gaung pembentukan angkatan kelima oleh PKI adalah muncul dari situasi politik yang saat itu sedang ruwet dan runyam, adanya seruan revolusi dari Presiden Soekarno, konfrontasi Indonesia dengan Malaysia atau yang lebih kita kenal dengan sebutan Ganyang Malaysia, perjuangan pembebasan Irian Barat.Â
Dari serangkaian insiden berikut membuat PKI sepertinya berpikir untuk butuh banyak bantuan bala tentara dan sukarelawan demi mengisi pertahanan dan kekuatan dari PKI sendiri dengan dilengkapi persenjataan yang lengkap tentunya. Melihat gagasan ini membuat Angkatan Darat merasakan hal yang tidak beres dan menjadi gusar.Â
Angkatan Darat menolak adanya pembentukan angkatan kelima. Melalui kejadian ini justru membuat hubungan antara Angkatan Darat dan PKI menjadi renggang.Â
Dari sisi Angkatan Laut yang diwakili Laksamana Muda Martadinata pun juga menolak adanya tambahan pertahanan yang datang dari angkatan kelima. Angkatan kelima akan bisa diterima apabila berada dibawah komando ABRI saja.
2.Ideologi Nasakom
Nasakom atau Nasionalis, Agama dan Komunis merupakan motif kedua dari adanya insiden pemberontakan G 30 S PKI ini. Ideologi Nasakom mencuat kala parlemen dibubarkan pada tahun 1959 dan Soekarno mengeluarkan ketetapan konstitusi berupa Dekrit Presiden 5 Juli 1959. Ia mendapatkan dukungan penuh dari PKI.
Angkatan bersenjata diperkuat dengan mengangkat para jenderal militer untuk menduduki posisi-posisi penting yang dikenal dengan sebutan Demokrasi Terpimpin.Â
Ideologi NASAKOM pada masa demokrasi terpimpin diberlakukan seimbang oleh Presiden Soekarno. Pemberlakuan ideologi ini justru menjadi jembatan dan jalan pintas PKI dalam upayanya untuk mengganti ideologi Pancasila menjadi ideologi Komunis.Â
Disinilah saat adanya masa Demokrasi Terpimpin ini mendapatkan sambutan baik dari PKI. PKI menganggap bahwa Soekarno memiliki mandat untuk melakukan persekutuan konsepsi antara pendukung NASAKOM. Angkatan Darat ini menolak adanya ideologi NASAKOM sebagaimana yang dilontarkan oleh Jenderal Ahmad Yani.