Misalnya untuk satu artikel dari satu sampai sepuluh diberi nilai berapa, untuk artikel yang nilainya sepuluh misalnya dihargai Rp. 100.000, ya ini contoh sih untuk honornya kan bisa diatur dan disesuaikan.
Dengan sistem seperti ini tiap Kompasianer bisa menghitung dan memperkirakan sendiri reward nya. Kalau misal dalam satu bulan ada Kompasianer yang mampu menerbitkan 5 tulisan dan jadi Headline, ya tinggal dikalikan sesuai dengan harga per 1 artikelnya. Maka langsung ketemu besaran reward atau honornya.Â
Tim Kompasiana setiap bulan hanya tinggal merekap saja siapa Kompasianer yang mendapat Headline sekaligus jumlah tulisan yang dia terbitkan tiap bulannya. Tentunya khusus Kompasianer yang akunnya sudah tervalidasi saja.
Dengan sistem ini semangat Kompasianer untuk membuat tulisan yang berkualitas pasti akan semakin meningkat dan tumbuh pesat. Karena Kompasianer mungkin akan lebih memilih tulisannya menjadi Headline daripada viewsnya banyak hehe.
Kelebihannya sistem ini lebih transparan dan terukur. Tapi tentunya semua kembali lagi kepada tim pengelola Kompasiana. Karena bagaimana pun tim Kompasiana lebih tahu semuanya. Dan Kompasiana pun tidak bisa disamakan dengan platfom lainnya.
Ini hanya sebatas simulasi saja, dan ide sederhana yang sayang kalau hanya mengendap dikepala. Ide ini pun bisa masuk akal bisa tidak. Pasti ada kelemahannya. Karena sejatinya tidak ada sistem yang sempurna.
Ini hanya uneg-uneg dari anak yang suka nongkrong di rumah Kompasiana. Ya, namanya juga anak-anak, kadang suka usil dan lancang. Semoga bisa dimaklumi.
Pertanyaanya hanya satu, Perlukah Kompasiana Mengganti Sistem K-Reward? Â Hmmm hanya tim Kompasiana yang bisa menjawabnya.
Penghuni Tetap Kompasiana
Reynal Prasetya
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H