Mohon tunggu...
Reynal Prasetya
Reynal Prasetya Mohon Tunggu... Penulis - Broadcaster yang hobi menulis.

Penyuka Psikologi, Sains, Politik dan Filsafat yang tiba - tiba banting stir jadi penulis Fiksi. Cerita-cerita saya bisa dibaca di GoodNovel: Reynal Prasetya. Kwikku: Reynal Prasetya

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Perlukah Kompasiana Mengganti Sistem K-Reward?

31 Oktober 2021   10:40 Diperbarui: 31 Oktober 2021   10:47 332
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Untuk penghitungan K-reward selanjutnya, presentase terbesar akan diarahkan ke Kompasianer yang menulis sesuai dengan topik pilihan yang dirilis oleh tim Kompasiana."

Berikut beberapa keluhan, pendapat dari para Kompasianer di kolom komentar pengumuman pemenang K-reward baru-baru ini :

"Apakah admin K salah menulis? view organik itu berasal dari mesin pencari (google, bing, yahoo dll). Sulit sekali mendapat view organik karena kita harus masuk halaman depan mesin pencari supaya langsung di klik orang kecuali kita menulis pakai gaya SEO." ujar Kompasianer Yana Haudy

"Iya Bu saya menjadi bagian dari Kompasianer yang terdampak. Senang karena salahsatu artikel bulan september tembus 25 ribu pembaca, eh akhirnya malah dapat nomor buncit, padahal saya sudah ngarep dapat hadiah nomplok dari K-reward." timpal Kompasianer Tito Adam menanggapi komentar Kompasianer Yana Haudy.

Tidak hanya itu Kompasianer Ozy V. Alandika juga ikut berkomentar mengenai permasalahan sistem K-reward ini.

"Permasalahan traffic organik semakin kesini memang semakin bikin resah, apalagi kalau disandingkan dengan kebijakan penghitungan reward K. Entah itu UV 2000/bulan atau UV 3000/bulan, sekarang udah banyak paid traffic dengan penargetan visitor/UV dengan biaya murah. Saya cek di salahsatu platformnya itu biayanya 30ribu/1K traffic dan tuntas dalam 24 jam. Apakah bisa balik modal bila nyari visitor untuk artikel di K? Bisa saja bahkan kemungkinannya besar." ungkapnya.

Dengan banyaknya tuntutan dan ketidakpuasan yang dialami oleh para Kompasianer akhirnya saya merasa ingin menyumbang suatu ide atau suatu sistem yang memungkinan bisa memuaskan para Kompasianer secara merata. Ya setidaknya menurut saya sihh...

Menurut hemat saya, mengapa Kompasiana tidak membuat sistem reward yang sederhana namun tepat sasaran? Daripada menggunakan sistem perhitungan Google Anylitics yang tentunya tidak semua orang paham dengan mekanisme perhitungan tersebut?.

Mengapa Kompasiana tidak membuat sistem yang lebih terukur dan transparan dan bisa memuaskan para Kompasianer?

Begini gambaran daripada sistem reward atau honor yang menurut saya cukup ideal dan bisa diterapkan oleh Kompasiana.

Daripada ribet-ribet menggunakan sistem perhitungan Google Analytics yang harus dihitung setiap bulannya, mengapa Kompasiana tidak langsung mengganjar atau memberikan reward bagi artikel yang lolos menjadi Headline atau Artikel Utama? Tentu dengan sistem yang sama, yakni honor dibagikan atau ditaransfer setiap periode bulannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun