Gastronomi lebih luas daripada kuliner. Hal ini disebabkan untuk memahami budaya asal makanan dan minuman tersebut, seperti halnya kuliner gastronomi juga mempelajari makanan secara menyeluruh.
Dari tahapan proses pembuatannya, mulai dari persiapan, pemilihan bahannya, proses memasak, seni presentasi dan estetika, kualitas sampai dengan filosofi di balik proses dan pemilihan bahan makanan dan minuman tersebut.
Kategorisasi Gastronomi
Gastronomi dapat dibedakan menjadi lima jenis, antara lain:
- Gastronomi Praktis, merupakan studi dan praktik dari persiapan, produksi sampai dengan penyajian makanan dan minuman. Koki atau chef yang biasa kita temui di restoran adalah pelaku gastronomi praktis.
- Gastronomi Teoretis, merupakan cara mempelajari pendekatan proses, sistem, resep, dan sebagainya untuk meningkatkan kesuksesan dalam mengolah suatu hidangan.
- Gastronomi Teknis, merupakan gastronomi yang bertugas untuk mengevaluasi dan mengawasi performa setiap tahapan gastronomi yang membutuhkan penilaian/pengukuran melalui percobaan.
- Gastronomi Makanan, merupakan gastronomi yang berhubungan dengan makanan dan minuman serta bagaimana memaksimalkan kenikmatan dari makanan/minuman.
- Gastronomi Molekuler, merupakan studi ilmiah yang mempelajari transformasi fisikokimia dari bahan pangan selama proses memasak dan fenomena sensori saat mereka dikonsumsi.
Wisata Gastronomi
Kalau kita mengenal ada wisata kuliner, dalam gastronomi juga dikembangkam wisata gastronomi. Mengacu definisi dari Organisasi Pariwisata Dunia (UNWTO), wisata gastronomi merupakan perjalanan ke satu daerah yang berhubungan dengan makanan sebagai tujuan rekreasi.Â
Lebih lanjut, wisata gastronomi tidak sekedar hanya menikmati kelezatan dari makanan yang disantap, melainkan juga mempelajari pengetahuan sejarah, budaya, dan filosofi dari suatu makanan dan minuman.
Indonesia sebagai negara yang kaya akan tradisi dan budaya, tentunya akan memiliki potensi besar dalam wisata gastronomi. Sajian makanan dan minuman tradisional yang khas dari setiap daerah di penjuru Nusantara memiliki banyak cerita yang bisa dipelajari.Â
Data statistik dan Hasil Survei Ekonomi Kreatif tahun 2017 menunjukkan  subsektor boga sebagai salah satu industri ekonomi kreatif di Indonesia telah berkontribusi sebesar 41,69% bagi Produk Domestik Bruto (PDB).Â
Wisata kuliner dan gastronomi akan menunjang pertumbuhan pariwisata Indonesia. Hal ini terlihat dari pencapaian Indonesia yang berhasil menduduki posisi ke-42 dari 136 negara dalam Travel and Tourism (T&T) Competitiveness Index2017 setelah sebelumnya berada di posisi ke-50 dari 141 negara pada 2015.Â
Melihat besarnya potensi ekonomi di bidang gastronomi Indonesia tersebut, telah dibentuk Indonesian Gastronomy Association (IGA) yang turut berperan mengembangkan gastronomi Indonesia.