Jadi kala itu koloni hindia  Timur baru kembali ke kerajaan Belanda dari tangan Kerajaan Inggris. Belanda mendatangkan arus uang yang sangat melimpah dari para penyewa tanah Eropa langsung ke pulau Jawa. tapi bukannya menjadi sumber kemakmuran rakyatnya, sangpati malam menyalahgunakannya untuk memperkaya diri. sangpati bahkan rela mengorbankan rakyatnya sendiri untuk ketamakan nya.
Mendengar cerita itu ternyata ada satu isu besar yang bersembunyi di baliknya yaitu korupsi ya sebuah kata yang sangat terkenal saat kecil kita pasti udah tahu dan sering dengar kata-kata ini dan semua pasti tahu kalau sesuatu yang buruk akan mengikuti bagi siapa saja yang tergoda melakukannya. Sayangnya, ini yang kemudian menjadi penyebab kurang pesatnya Pembangunan di negara kita, Indonesia.
karena percaya nggak percaya dengan uang yang hilang akibat korupsi banyak hal yang bisa kita lakukan kita bisa membangun jalan tol,Rumah Sakit standar internasional dan tentu saja 8 miliar kursi bakso Bulat Tiap orang di dunia. tapi, dibandingkan itu semua kerugian paling besar justru datang dari rakyat yang tidak percaya pada pemerintahan negaranya.
Kenapa bisa begitu?
Jadi dengan ketidakadilan di depan hukum dan kemiskinan yang tidak kunjung teratasi, masyarakat akan bersifat skeptis dengan segala peraturan dan kebijakan yang dibuat oleh para pejabat kita.
ada cara ampuh yang sederhana buat mengatasi itu semua yaitu dengan:
- mengawasi aliran dana negara ,dan
- mendukung lembaga-lembaga anti korupsi.
- Semuanya hanya untuk membentuk pemerintahan yang lebih akuntabel. karena intinya menjadi terbuka adalah solusinya.
kalau memang bersih Kenapa harus risih?!
Mungkin Jika pada saat itu sang Pati tidak tergiur oleh harta dengan merelakan tanah-tanah Keraton untuk disewa oleh bangsa Eropa, tetap adil dalam mengurusi permasalahan hukum dan tidak memihak koloni Belanda dibanding, rakyatnya, pergolakan karena tidak percayaan rakyat pada pemerintahannya, tidak akan terjadi dan mungkin juga Perang Jawa tidak berakhir dengan kekalahan Pangeran Diponegoro karena dikhianati sang patih dan kita yang ada di masa sekarang pun pasti sudah muak dengan adanya kasus-kasus seperti tiang listrik.
STRATEGI PEMBETANTASAN KORUPSI
Di Yogyakarta sudah bukan hal yang asing lagi jika melihat becak berwarna jingga mencolok dipadukan dengan aksen batik kawung sedang berwara-wiri akan tetapi yang lebih menarik perhatian adalah tulisan yang terdapat tepat di bawah aksen batik kawung tadi Becak itu bertuliskan bebas kolusi dan korupsi korupsi sengsarakan rakyat dan sebagainya .
becak anti korupsi itu merupakan hasil kreasi dari Majelis Pemberdayaan Masyarakat pimpinan pusat Muhammadiyah bekerja sama dengan KPK untuk menggugah kesadaran masyarakat akan bahaya korupsi.