"Iya, tapi kamu tidak bisa bersama dia. Dia bukan teman kamu, jika dia bilang dia adalah temanmu dan dia akan menyelamatkanmu dari binatang buas itu, maka itu adalah bohong." Ucap Rasti mulai kehilangan rasa takut yang ada di hatinya sejak tiba di rumah itu.
"Kamu yang bohong!" Teriak Rachel sambil menatap Rasti dengan tajam dan berusaha mendorong Rasti.
"Kenapa? Kamu mau mendorong saya?" Ucap Rasti dengan terus berdoa dan menyebut nama Tuhan di dalam hati.
"Kamu pergi! Kamu tidak diinginkan disini!" Ucap Rachel histeris
"Tidak, kamu tidak boleh memanfaatkan kelemahan temanku untuk kepuasanmu sendiri. Aku tahu tempat itu adalah tanah kosong, dan semua tanah di atas bumi ini adalah milik Tuhan, bukan milikmu."
"Tempat itu milikku!!!" Ucap Rachel sambil terus berteriak.
Rachel sudah kehilangan kendali atas dirinya sendiri. Dia terus berusaha menyerang Rasti, namun dengan kekuatan iman yang besar di hati Rasti, Rachel dan makhluk itu tidak bisa menyentuhnya. Rachel bahkan berlari menghindari Rasti dan mengunci diri di dalam kamarnya.
"Halo Selvi, tolong datang ke rumah Rachel ya. Aku butuh bantuanmu" Ucap Rasti dalam sambungan telepon. "Oh iya, jangan datang sendiri."
Tanpa banyak bicara lagi, Rasti menutup sambungan telponnya dan segera menghampiri Rachel. "Rachel! Sadar! Jangan ijinkan dia mengendalikan kamu." Ucap Rasti di depan pintu kamar Rachel.
Rasti membaca tasbih sebanyak tujuh kali dan menyiramkan air garam ke dalam kamar Rachel melalui sela-sela pintu bagian bawah. Setelah itu tak ada lagi suara histeris terdengar dari dalam kamar Rachel. Bertepatan dengan itu, Selvi datang dan menghampiri Rasti bersama dengan Oki.
"Ada apa ini? Rachel kenapa?" Tanya Oki dan Selvi bersamaan.