Mohon tunggu...
Retno Anggraeni
Retno Anggraeni Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer/PRMN

Menulis, membaca

Selanjutnya

Tutup

Horor Pilihan

Dia Tidak Gila

5 Desember 2023   21:25 Diperbarui: 7 Desember 2023   10:00 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
www.freepik.com/@freepik

Tidak ada kabar, tidak pernah datang ke kantor. Rachel menghilang begitu saja seperti ditelan bumi. Kondisi dan situasi ini membuat teman-teman yang bekerja di satu divisi dengan Rachel menjadi kebingungan, sebab dia adalah team leader yang seharusnya memandu dan mengarahkan teman-temannya dalam  bekerja.

Rasti benar-benar kaget mendengar kabar itu, sebab ia baru saja kembali dari Bali untuk melaksanakan tugas pemantauan salah satu cabang hotel tempatnya bekerja saat ini. "Kenapa nomor  telponnya Rachel gak bisa dihubungi ya?" Ucap Rasti setelah mencoba menghubungi Rachel beberapa kali.

"Jeni! Kamu tahu alamat rumah Rachel gak?" Ucapnya kepada Jeni ketika Jeni beralan di hadapannya.

"Gak tahu, dia pindah rumah. Coba kamu tanya sama Selvi deh."

"Oh, oke terima kasih ya."

Begitu jarum jam menunjukkan pukul 17.00 WIB, Rasti segera bergegas pergi ke rumah Rachel yang baru setelah ia berhasil mendapatkan alamatnya dari Selvi. Rasti melajukan mobilnya dengan hati-hati melalui jalanan Jakarta yang sangat padat di jam pulang kerja seperti ini. 

Rasti benar-benar tampak kosong, selain karena tubuhnya yang masih lelah, ia juga masih berusaha mencerna situasi yang terjadi saat ini. "Kenapa bisa orang-orang kantor sesantai ini padahal Rachel sudah absen dua minggu? Apa mereka gak pernah khawatir tentang keadaan Rachel? Iya kalau Rachel baik-baik saja, kalau enggak? Ah!!!" Tutur Rasti sambil setengah berteriak  setelah memikirkan semua keanehan ini.

Ting tong.. 

Begitu bunyi bel setelah tombol bel yang ada di depan pagar rumah Rachel ditekan oleh Rasti. Matanya berputar-putar mengamati seluruh hal yang ada di rumah Rachel. Bulu kuduknya berdiri dan badannya mendadak terasa dingin. Ia sempat ingin langsung pergi meninggalkan rumah itu, namun setelah 10 menit menunggu akhirnya Rachel keluar rumah membukakan pintu dengan tampilan yang acak-acakan persis seperti apa yang diceritakan Oki kepadanya.

"Apa kabar?" Tanya Rasti berusaha mengikuti tindakan dan perilaku Rachel yang dingin dan menyebalkan.

"Seperti yang kamu lihat." Balasnya tengil.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Horor Selengkapnya
Lihat Horor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun