"Hem," guman Agha sembari menarik salah satu kursi, lalu ia pun duduk. Setelah beberapa saat duduk di kursi, ia mengambil piring, kemudian mengisinya dengan nasi dan lauk pauknya.Â
"Hari ini aku ijin ke Desa Kapuk, ya?" Aku meminta ijin padanya, karena hari ini ada jadwal meris pengantin.Â
"Terserah." Dia menjawab tanpa melihat kerarahku. Membuatnya terkesan dingin dan angkuh.Â
Sudahlah, setidaknya aku sudah ijin padanya.
****
Bagi yang mau baca kisahnya langsung sampai tamat, boleh mampir ke aplikasi KBM, ya. Cari dengan judul yang sama, atau bisa juga cari dengan nama penaku, Res..Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H