Mohon tunggu...
Resta
Resta Mohon Tunggu... Novelis - Novelis

Perempuan yang suka membaca dan menulis. Mewujudkan mimpi lewat tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

The Secret Diary

27 Juni 2024   06:02 Diperbarui: 27 Juni 2024   06:05 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bab 2.

Kokokan Ayam jantan membangunkanku dari nyamannya alam mimpi. 

"Astaghfirullah sudah jam 6," gumamku saat melihat benda berbentuk persegi panjang nan pipih. Aku langsung bangun, bergegas ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Selesai membersihkan diri aku pun berwudhu. 

"Allah... hu Akbar." Aku memulai dua roka'at subuhku yang sudah sangat-sangat terlambat ini. 

Selesai solat, aku bergegas ke dapur. Berharap sudah ada bahan makanan yang bisa kuolah. 

"Mas," sapaku pada Agha yang kebetulan berada di dapur. 


"Masak untuk dirimu saja," ucapnya tanpa melihatku. Setelah itu ia berlalu pergi melewatiku tanpa menoleh sedikitpun. Jangankan menoleh, melirik pun tidak. 

"Huftt, nggak papa Na, kamu kuat, kamu bisa." Hatiku sedikit perih dengan perlakukan Agha yang tidak menganggapku ada. 

Perutku berbunyi, cacing-cacing di dalam perutku kembali berdemo, meminta jatah mereka. 

Aku menatap meja makan. Ada tiga kresek besar, yang sepertinya berisi bahan makanan pokok, tergeletak begitu saja diatas disana. 

Gegas aku mendekatinya. Membuka satu persatu kresek itu. Benar, isi kresek tersebut adalah sayuran dan bahan pokok lainnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun