. Dia menyadari bahwa kebahagiaan dalam pernikahan terletak pada saling melengkapi, menghargai, dan saling mengalah.Â
Refleksi
Terkadang manusia menuntut terlalu banyak ketika muda, masa lajang. Kita cenderung membuat kriteria yang muluk dalam mencari jodoh.
Ada  gadis yang sangat cantik jatuh cinta kepada ilmuwan yang sangat pintar namun sayang sang ilmuwan buruk rupa sedangkan Gadis cantik bodoh ini  menulis surat kepada si ilmuwan "Alangkah bahagianya kalau kita bisa menjadi suami-istri ada kita akan memiliki anak-anak yang  ganteng dan cantik seperti saya dan akan pintar seperti kamu"
Kemudian sang ilmuwan membalas surat gadis  tersebut, "Bagaimana kalau yang terjadi sebaliknya keturunan kita akan jelek seperti saya dan bodoh seperti kamu"
Hingga akhirnya Sang  ilmuwan tidak menikah sampai akhir hayatnya .
Mengapa karena ia terlalu banyak pertimbangan. Â Ingatlah bahwa hubungan suami istri adalah saling melengkapi dan saling membutuhkan, Â jangan terlalu egois .
Mengapa terjadi perceraian karena masing-masing bersikap egois dan tidak mau mengalah saling menjaga posisi dan harga diri, Â menganggap dirinya paling benar dan selalu menganggap pasangan yang bersalah.
Ada 10 hukum pernikahan bahagia yang dikemukakan oleh Ayub Yahya dalam bukunya and they lived Happily Ever After yang perlu diterapkan dalam Hidup berumah tangga
- Jangan marah pada waktu bersamaan (efesus 5:12)
- Jangan berteriak pada waktu bersamaan kecuali jika rumah kebakaran (Matius 5: 5)
- Kalau bertengkar cobalah mengalah untuk menang (Amsal 16: 32)
- Tegurlah pasangan anda dengan kasih (1 Kor. Â 13: Â 34-35)
- Lupakanlah kesalahan masa lalu ( Yes12 :18)
- Anda boleh melupakan yang lain tetapi jangan pasangan Anda (Kid. 3:1)
- Â Jangan menyimpan amarah sampai matahari terbenam (Ef 4:26-17)
- Sering memberikan pujian kepada pasangan Anda ( Kid4:1-5, 5:8-16)
- Bersedia mengakui kesalahan )1 Yoh 1: 9)
- Dalam pertengkaran yang paling banyak bicara maka ialah yang salah (Mat 5:9)***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H