Mereka adalah pasangan yang telah menjalani perjalanan cinta selama beberapa tahun, dengan segala keindahan dan tantangan yang menghampiri. Namun, saat kebosanan dan kekecewaan mulai merayap, pernikahan mereka berada di ambang kehancuran.
Namun, ketika segalanya tampak suram, sebuah pertanyaan diutarakan oleh Ami kepada Totok yang mengubah segalanya. Apakah Totok sanggup melakukan suatu tindakan yang di luar batas kemampuannya demi cinta mereka? Apakah mungkin cinta yang seakan-akan pudar bisa memperoleh kilau yang baru?
Dalam perjalanan cerita yang mengejutkan ini, Anda akan terseret dalam pertarungan antara harapan dan kekecewaan, cinta dan pengorbanan. Anda akan disuguhkan dengan momen-momen penuh emosi dan keputusan sulit yang harus diambil oleh keduanya. Namun, di tengah kebingungan dan ketidakpastian, mereka menemukan suatu kebenaran yang menggetarkan hati.
Siapkan diri Anda untuk memasuki dunia yang penuh emosi dan bermakna ini. Bersiaplah untuk tersentuh dan terinspirasi oleh kisah cinta yang membuktikan bahwa, pada akhirnya, cinta sejati adalah kekuatan yang mampu mengubah hidup kita.
Totok adalah seorang insinyur yang tampan dan memiliki sifat yang flemagtik.. Ami mencintai sifatnya yang bijak dan berwibawa dan cool.
Mereka telah menjalin hubungan selama 3 tahun berpacaran untuk saling mengenal, dan dan kini memasuki tahun ke 2 pernikahan. Namun, Ami mulai merasa lelah dengan segala hal itu.
Suatu malam, Ami duduk di samping Totok dengan perasaan sedih yang mendalam.
"Totok," ucapnya pelan. "Aku mencintai sifatmu yang alami dan perasaan hangat yang muncul ketika aku bersandar di pundakmu yang bidang. Tapi, aku merasa lelah dengan semua ini."
Totok terkejut mendengarnya. "Apa yang membuatmu lelah, Ami?
Apa yang bisa aku lakukan?" tanya Totok bingung.
Ami menatap Totok dengan penuh perasaan. "Alasan cintaku padamu telah berubah menjadi sesuatu yang hampa, ataukah aku seorang wanita yang sentimental dan sangat sensitif, yang bisa rasakan.
Aku merindukan momen-momen romantis, seperti seorang anak yang menginginkan permen. Namun, kamu bertindak berbeda. Kurasa kamu kurang sensitif dan tidak mampu menciptakan suasana romantis dalam pernikahan kita. Semua harapanku tentang cinta akhirnya hancur."
Ami terdiam sejenak, menghela nafas. "Aku telah memutuskan untuk mengatakan sesuatu kepadamu.
Aku ingin bercerai," ucapnya dengan hati berat.
Totok terkejut. "Mengapa, Ami? Apa yang bisa aku lakukan untuk mengubah pikiranmu?" tanyanya dengan kebingungan.
Ami menatap matanya dalam-dalam. "Mengubah kepribadian seseorang memang sulit, bahkan mungkin tidak mungkin.
Aku mulai kehilangan keyakinan bahwa aku bisa mengubahmu," ujarnya pelan.
"Aku punya pertanyaan untukmu. Jika kamu dapat menemukan jawabannya, beritahukan padaku. Apakah kamu akan melakukan apa yang aku minta padamu? ucap Ami terbata
Aku menyukai setangkai bunga yang tumbuh di tebing gunung, tapi kita tahu bahwa jika kamu mencoba mendaki gunung itu, kamu akan mati. Apakah kamu akan melakukannya untukku?"
Totok ragu sejenak. "Aku akan memberikan jawabannya besok," jawabnya sambil menyentuh tangan Ami dengan lembut.
Lalu, dia pergi ke kamarnya.
Keesokan paginya, Totok tidak ada di rumah.
Ami menemukan selembar kertas di bawah sebuah gelas susu hangat.
Di kertas itu tertulis, "Sayang, aku tidak akan mengambil bunga itu untukmu. Namun, izinkan aku menjelaskan alasannya."
Hatiku langsung gundah mendengar responnya
Keesokan paginya Totok  tidak ada di rumah dan aku melihat selembar kertas dengan coretan tangannya di bawah sebuah gelas yang berisi susu hangat.
Kertas itu bertuliskan, "Sayang aku tidak tidak akan mengambil bunga itu untukmu, Namun izinkan aku menjelaskan alasannya"
Ini menghancurkan hatiku, Â aku mencoba untuk melanjutkan membaca.
"Sayang, Â kamu hanya bisa mengetik di komputer dan selalu ada program komputer yang trouble dan error hingga akhirnya engkau menangis di depan monitor, akau akan memberikan jari-jariku dalam memperbaiki program
"Sayang kamu yang selalu lupa membawa kunci rumah ketika keluar rumah dan aku harus memberikan kakiku supaya bisa masuk mendobrak rumah kemudian membukakan pintu
Kamu suka jalan-jalan keluar kota tetapi juga yang selalu tersesat di tempat-tempat  baru yang kamu kunjungi aku harus memberikan mata untuk mengarahkan
Kamu selalu pegal-pegal ketika haid setiap bulan, Â aku harus memberikan tanganku untuk memijat kaki
Kamu senang diam di rumah dan aku khawatir kamu akan jadi aneh lalu  aku harus memberikan mulutku untuk menceritakan lelucon dan cerita-cerita untuk menyembuhkan kebosanan
Kamu selalu menatap komputer dan itu tidak baik untuk kesehatan matamu, Â aku harus menjaga mataku sehingga ketika nanti kita tua aku masih dapat menolong menggunting kukumu dan mencabut uban
Aku akan memegang tanganmu menyusurii pantai menikmati sinar matahari dan pantai  yang indah menciptakan warna-warni bunga kepadamu Seperti wajah cantikmu sayangku
Aku begitu yakin ada banyak orang yang mencintaimu lebih dan caraku mencintaimu
Aku tidak akan mengambil bunga itu lalu mati
Air mataku jatuh ke atas kertas, Â sehingga tintanya menjadi kabur
Aku melanjutkan membaca , dan sekarang sayangku kamu telah membaca jawabanku , Jika kamu puas dengan jawaban ini, Tolong bukakan pintu rumah kita , aku sekarang sedang berdiri di sana dengan susu segar
Dengan hati yang penuh cinta,aku  membuka pintu rumah dan melihat wajah Totok yang dulu sangat aku  cintai.Â
Totok dengan penuh keingintahuan, tangannya masih memegang gelas susu.
Tanpa ragu, Ami melangkah mendekati Totok dan memeluknya erat-erat, sambil menangis di bahunya yang bidang. Mereka kembali merangkul cinta dan kesetiaan satu sama lain.
Ami mengangguk perlahan, merenungkan kata-kata yang tertera di surat itu.
. Dia menyadari bahwa kebahagiaan dalam pernikahan terletak pada saling melengkapi, menghargai, dan saling mengalah.Â
Refleksi
Terkadang manusia menuntut terlalu banyak ketika muda, masa lajang. Kita cenderung membuat kriteria yang muluk dalam mencari jodoh.
Ada  gadis yang sangat cantik jatuh cinta kepada ilmuwan yang sangat pintar namun sayang sang ilmuwan buruk rupa sedangkan Gadis cantik bodoh ini  menulis surat kepada si ilmuwan "Alangkah bahagianya kalau kita bisa menjadi suami-istri ada kita akan memiliki anak-anak yang  ganteng dan cantik seperti saya dan akan pintar seperti kamu"
Kemudian sang ilmuwan membalas surat gadis  tersebut, "Bagaimana kalau yang terjadi sebaliknya keturunan kita akan jelek seperti saya dan bodoh seperti kamu"
Hingga akhirnya Sang  ilmuwan tidak menikah sampai akhir hayatnya .
Mengapa karena ia terlalu banyak pertimbangan. Â Ingatlah bahwa hubungan suami istri adalah saling melengkapi dan saling membutuhkan, Â jangan terlalu egois .
Mengapa terjadi perceraian karena masing-masing bersikap egois dan tidak mau mengalah saling menjaga posisi dan harga diri, Â menganggap dirinya paling benar dan selalu menganggap pasangan yang bersalah.
Ada 10 hukum pernikahan bahagia yang dikemukakan oleh Ayub Yahya dalam bukunya and they lived Happily Ever After yang perlu diterapkan dalam Hidup berumah tangga
- Jangan marah pada waktu bersamaan (efesus 5:12)
- Jangan berteriak pada waktu bersamaan kecuali jika rumah kebakaran (Matius 5: 5)
- Kalau bertengkar cobalah mengalah untuk menang (Amsal 16: 32)
- Tegurlah pasangan anda dengan kasih (1 Kor. Â 13: Â 34-35)
- Lupakanlah kesalahan masa lalu ( Yes12 :18)
- Anda boleh melupakan yang lain tetapi jangan pasangan Anda (Kid. 3:1)
- Â Jangan menyimpan amarah sampai matahari terbenam (Ef 4:26-17)
- Sering memberikan pujian kepada pasangan Anda ( Kid4:1-5, 5:8-16)
- Bersedia mengakui kesalahan )1 Yoh 1: 9)
- Dalam pertengkaran yang paling banyak bicara maka ialah yang salah (Mat 5:9)***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H