Mohon tunggu...
Rendy Artha Luvian
Rendy Artha Luvian Mohon Tunggu... Penulis - Staf Diseminasi Informasi Iklim dan Kualitas Udara BMKG, anggota FLP (Forum Lingkar Pena)

Menulis adalah membangun Peradaban

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Catatan Abdi Dalem (Bagian 25, Bumi Kenyalang) - Angin yang Menerbangkan

7 April 2024   09:43 Diperbarui: 7 April 2024   09:47 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: freepik.com

            "Sayangnya hanya ada di kapalku saja, karena alat ini baru selesai uji coba, tapi aku rasa kita bisa mengambil satu atau dua untuk kau coba gunakan," matanya menatap Abdi yang terdiam melongo.

            "Bagaimana Abdi ?"

            Abdi yang terdiam menggoyangkan kepalanya agar fokus kembali.

            "Ten.. tentu saja Imam Hassan saya bersedia."

            "Haha, bagus!"

            "Oh, iya tapi kita bisa kehilangan kesempatan untuk melihat final kompetisi satria, yang, kalau apa yang kau katakan benar, Dalem pasti masuk sebagai salah satu finalis."

            "Eh, i..iya benar, InsyaAllah Imam Hassan, kami sudah biasa menaiki kuda turun naik bukit di Mataram soalnya, bahkan kami pernah mengantarkan beberapa paket cukup jauh ke barat."

            "Alhamdulillah, semoga Dalem bisa berhasil..."

            "Yap! Kalau itu saya cukup yakin, tapi untuk menjadi juara.. sepertinya susah..." Abdi mengingat beberapa peserta yang dilihatnya ketika renang menyusuri sungai, beberapa diantaranya lebih kekar, lincah, dan kuat dibandingkan Dalem.

            "Sudah bagus itu, para prajuritku sendiri kemarin lalu masih belum bisa menerima kenyataan bahwa mereka bisa dikalahkan seorang pegawai istana biasa dari Mataram," Imam Hassan membicarakan saat-saat ketika pemilihan peserta yang boleh mendaftar kompetisi SATRIA dilakukan.

            "Ia bahkan dapat menandingi beberapa perwira yang kubawa."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun