"Memang sudah dari kecil aku membayangkan untuk terbang Imam Hassan, meskipun tak benar-benar sesuai keinginan, karena kita toh tidak bisa menuju ke langit, eh, maksudku ke angkasa."
      "Hmm..." Imam Hassan juga nampak tersenyum dan sedikit berpikir.
      "Rasanya bisa kemanapun yang kita inginkan begitu melompat dan terbang, kalau anginnya mendukung bahkan kita bisa terbang menuju ke tempat yang lebih jauh," Abdi meneruskan kata-katanya sambil mengingat kembali ketika berada di angkasa tadi.
      "Aku berpikir kalau saja alat ini dijadikan sarana transportasi..."
      "Bisa saja.. Kita bisa terbang ke langit dan tak perlu takut jatuh karena ada alat ini," ia melihat ke arah paralayang Abdi.
      "Maksudku.. mungkin saja.. eh.. apa.. apa maksud Imam Hassan, kita.. kita bisa naik ke langit?" tanya Abdi
      "Ya, dengan bayu geni," jawab Imam Hassan singkat.
      Raut muka tak percaya tampak di wajah Abdi.
      "Naik.. maksud Anda naik..."
      "ke langit, ya!" ucap Imam Hassan kembali.
      "Hmm, kau mau ikut denganku kembali ke kapal untuk melihatnya?"