Mohon tunggu...
Imroah
Imroah Mohon Tunggu... Lainnya - Hidup dalam ketenangan

Seneng Ghibahahahaha

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Izinkan Aku Menziarahi Malam

24 Maret 2021   12:33 Diperbarui: 24 Maret 2021   12:37 220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Aku tefun ya, sebentar sehabis aku dari dapur. Aku akan menghubungimu."

Mataku membaca pesannya dengan penuh penantian. Namun lagi-lagi tidak ada kabar. Sehari, dua hari, tiga hari. Tidak kunjung ada telfun yang berdering.

Mungkin dia sibuk, batinku. Waktu begitu cepat dan hari penikahan semakin dekat. Hatiku sudah tak kuasa untuk mendengar suaranya untuk yang terakhir kali. Aku putuskan untuk menelfunnya.

"Mas, sibuk kah ?"

"Bolehkah, aku mengganngu waktumu satu menit saja."

"Boleh, aku masih naik tangga. Aku kekamar dulu. Aku tutup sebentar. Akan aku telfun lagi, tunggu dua menit."

Aku menunggu waktu dua minit itu. Serasa sangat lama. Dan kali ini dia menepati janjinya. Dia menelfunku setelah dua menit.

"Hallo."

"Maaf, menunggu."

"Aku sudah membaca pesanmu. Tapi aku tidak tahu harus menjawa apa."

"Mungkin aku terlambat menyadari.  Bahkan aku terlambat untuk sekedar berbicara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun