tak bermaksud iri dengki karena melihat tingkahmu
Â
pelanggaranmu hanya dianggap angin lalu
batinku masih berkecamuk menerima kenyataan itu
ingin rasaku melempar keluar semua botol-botolmu
tergiur ‘tuk dipecahkan sampai berkeping-keping untuk menutupi aurat kemaluanmu
tapi hatiku tak mungkin setega dahulu
sejak kerajinan sambal botol kemasan menjadi panggilan hidupku
Â
melangkah maju wujudkan tekad
suratan takdir melantunkan tembang kehidupan
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!