Mohon tunggu...
Reidnash Heesa
Reidnash Heesa Mohon Tunggu... Insinyur - Mohon Tunggu....

Penjelajah | Penikmat Sajak | Pecinta Rembulan | Pejalan Kaki

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Makelar Botol

19 November 2015   11:33 Diperbarui: 19 November 2015   12:38 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 ***

Di malam hari, segenap penghuni rumah hanya berdiam diri sesaat setelah mendengarkan penjelasan Papi, apalagi kalau bukan cerita tentang botol-botol yang diperjualbelikan adikku ke pengrajin sambal.

 

Berdasarkan informasi dari Papi, aku semakin yakin kalo adikku sudah menjadi seorang makelar nakal yang mencatut nama Papi secara sembarangan di luar sana.

 

Botol-botol kosong itu ternyata diperolehnya dari pabrik botol milik Papi.

Dengan akalnya yang licik, adikku diam-diam mencoba mengeluarkan puluhan sampel botol dari lokasi penyimpanan di gudang pabrik tanpa melalui prosedur resmi dan menjualnya ke pengrajin sambal dengan harga menggiurkan. Semuanya mengatasnamakan Papi.

“Papi kok tidak marah ya ke kamu, hebat betul kamu, Vin, Coba kalo kakak di posisi yang sama seperti kamu, pasti sudah kena caci maki dan omelan sumpah serapah”

“Sudahlah kak, jangan diungkit-ungkit lagi masalahku”

“hanya karena kamu anak lelaki satu-satunya di rumah ini, yang akan meneruskan usaha Papi….”

“kakak, apa-apan sih ngomognya?”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun