“maksud aku, si Vin tiap hari saja di-kasi jatah bersihkan mobil sekaligus nebus dosa-nya ke Papi”
“nebus dosa? Ohhhh soal makelar botol itu….”
“iya bunda, biar Vin-nya kapok”
“cobalah berpikir lebih jernih, lihat masalahnya dengan baik-baik. Sejak kasus Vin ini terekspos, Bunda malah kasi usul ke Papi-mu untuk merombak semua prosedur distribusi yang terkesan berbelit-belit, memang sangat menghabiskan waktu dan biaya”
“bagaimana dengan nasib para pengrajin sambal, bunda?”
“nah termasuk mereka nohhh, bukankah dengan semakin murah harga botol yang dijual Papi-mu nanti, semakin meringankan ongkos produksi sambal botol kemasan milik para pengrajin di pasaran? Harga sambal botol kemasan turun, pengrajin-pun semakin menambah untung”
***
Dua puluh tahun kemudian, 'Vin telah sukses menjadi pengusaha besar menggantikan ayahnya yang telah pensiun dari aktivitas pabrik karena lanjut usia. Di ruangan kerjanya yang sangat luas, terpampang sebuah tulisan yang dibingkai dengan amat cantik.
tak pernah terlintas dalam bayanganku untuk menjauh
hanya karena terlahir sebagai seorang perempuan lewat rahim ibuku
tak pernah berniat untuk cemburu denganmu