Mohon tunggu...
Reidnash Heesa
Reidnash Heesa Mohon Tunggu... Insinyur - Mohon Tunggu....

Penjelajah | Penikmat Sajak | Pecinta Rembulan | Pejalan Kaki

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Makelar Botol

19 November 2015   11:33 Diperbarui: 19 November 2015   12:38 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

“maksud aku, si Vin tiap hari saja di-kasi jatah bersihkan mobil sekaligus nebus dosa-nya ke Papi”

“nebus dosa? Ohhhh soal makelar botol itu….”

“iya bunda, biar Vin-nya kapok”

“cobalah berpikir lebih jernih, lihat masalahnya dengan baik-baik. Sejak kasus Vin ini terekspos, Bunda malah kasi usul ke Papi-mu untuk merombak semua prosedur distribusi yang terkesan berbelit-belit, memang sangat menghabiskan waktu dan biaya”

“bagaimana dengan nasib para pengrajin sambal, bunda?”

“nah termasuk mereka nohhh, bukankah dengan semakin murah harga botol yang dijual Papi-mu nanti, semakin meringankan ongkos produksi sambal botol kemasan milik para pengrajin di pasaran? Harga sambal botol kemasan turun, pengrajin-pun semakin menambah untung”

***

Dua puluh tahun kemudian, 'Vin telah sukses menjadi pengusaha besar menggantikan ayahnya yang telah pensiun dari aktivitas pabrik karena lanjut usia. Di ruangan kerjanya yang sangat luas, terpampang sebuah tulisan yang dibingkai dengan amat cantik.

tak pernah terlintas dalam bayanganku untuk menjauh

hanya karena terlahir sebagai seorang perempuan lewat rahim ibuku

tak pernah berniat untuk cemburu denganmu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun