"Oh begitu, karena itu ya pantas kamu enggak ngasih tahu teman-teman kamu pas berangkat ke kota, pantas juga waktu itu kamu pulang siang. Ternyata gara-gara ini toh." Kata Ibu
"Iya bu aku benar-benar masih kecewa, sama mereka apalagi Sinta, minta maaf cuman lewat HP karena udah tahu aku pergi." Ucap Sari sambil melepaskan rangkulan ibunya
"Kamu salah paham, 2 hari setelah kamu berangkat mereka datang ke rumah mencari kamu mau ngajak main, mereka khawatir kamu sakit, terus mereka mengobrol sama ibu, enggak lama sih dan terkejut mendengar kamu pergi. Ibu ingat banget wajah mereka kecewa karena di tinggal kamu ke kota apalagi gak kasih kabar padahal kamu punya HP. Dan Ibu rasa mereka mau minta maaf deh sama kamu." Ibu Sari mencoba menjelaskan agar Sari tidak menyimpan kekesalan terlalu lama
"Benar begitu bu?" tanya Sari
"Iya, makanya kamu ke sana samperin mereka minta maaf selesaikan masalah kalian." Ibu
"Yaudah bu, aku siap-siap dulu terus pergi nyamperin mereka." Ucap Sari kepada Ibu, Ibu mengangguk dan tersenyum
      Sesampainya di garduh, Sari langsung menghampiri mereka bertiga kemudian Sari meminta maaf karena sudah menghindar dari mereka, dan menyelesaikan masalah satu tahun yang lalu dan akhirnya masalah selesai mereka kembali berteman baik seperti sebelumnya. Sekarang setiap kali Sari pulang dari kota, Sari salalu ngumpul bareng Asep, Wanda, juga Sinta, dan kalau kembali lagi ke kota Sari pasti akan berpamitan pada mereka enggak seperti pertama main pergi saja.
"Persahabatan memang penting, tapi ada hal yang jauh lebih penting yaitu masa depan. Aku terpaksa pergi merantau demi masa depan , aku sayang kalian Asep, Wanda, Sinta, meskipun kita tidak selalu bersama tapi kalian tetap sahabat terbaik aku, keluarga kedua aku, kalian akan selalu ada di hati aku." Sari
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H