Mohon tunggu...
Regiana Alkha Febrianty
Regiana Alkha Febrianty Mohon Tunggu... Lainnya - freelance

Saya mempunyai hobi menulis karena dengan menulis saya bisa menyalurkan isi pikiran saya, dan juga hobi bernyanyi atau mendengarkan musik hal ini bisa meringankan stres saya.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Merantau Demi Masa Depan

16 Desember 2024   13:51 Diperbarui: 16 Desember 2024   13:51 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Oh yaudah deh kalau enggak ada Sari kami bertiga pamit ya bu." Wanda berpamitan ke Ibunya Sari dan mengajak pulang Asep dan Sinta

"Iya silahkan." Ibu Sari

            Mereka bertiga pulang dengan keadaan kecewa, dan menyesal karena kecewa tidak diberitahu atas pemberangkatannya Sari ke kota dan menyesal belum sempat meminta maaf, apalagi yang paling merasa bersalah itu Sinta. Jadi mereka hanya bisa mengirim pesan maaf lewat grup WhatsApp, namun Sari enggak banyak basi-basi cuman membalas pesan itu secara singkat mungkin karena dia sibuk kerja. Sejak hari itu mereka hanya bertiga, dan udah jarang banget kasih berkabar dengan Sari.

Satu tahun kemudian, menjelang hari Raya Idul Fitri Sarti pulang ke kampungnya dengan penampilan yang wow, dari atas sampai bawah bagus banget jadi pusat perhatian di kampungnya termasuk ke tiga temannya itu. Tapi ada yang aneh Sari sepertinya cuek sama Asep, Wanda dan Sinta, padahal mereka teman dekat. Sinta memanggil Sari dengan sangat semangat, diikuti dengan Wanda dan Asep kemudian mereka berlari memeluk Sari.

"Aaaaa akhirnya kamu pulang juga, kita bahagia loh." Kata Sari

"Heem, kita kangen" Wanda dan Asep

Sari hanya tersenyum dan bilang "Aku pulang dulu ya belum ketemu ibu dan bapak."

Mereka bertiga terkejut dengar Sari yang biasa aja tanpa ekspresi, aneh banget kok Sari jadi berubah gitu tapi mereka tetap berpikir positif tentang Sari. Asep, Wanda, Sinta ke tempat biasa yaitu garduh sedangkan Sari pulang ke rumah membawa banyak oleh-oleh, dan sekarang ekonomi Sari mulai membaik, orang tua Sari bangga kepada Sari. Sebenarnya Sari sengaja menghindar dari teman-temennya itu karena masih kecewa dengan omongan Sinta terlebih dia minta maaf karena tahu dia pergi ke kota, Sari berpikiran kalo dia masih di kampung Sinta enggak mungkin minta maaf.  Kemudian ibu Sari menghampiri Sari yang sedang berada di depan teras sambil melamun, "kok kamu melamun di sini, enggak nyamperin teman-teman kamu? Enggak kangen kah? Biasanya kalian selalu bareng-bareng, mungkin lagi pulang kampung sana main."

"Enggak bu, males, capek pengen istirahat aja." Kata Sari dengan nada males ngebahas temannya

"Kenapa gak biasanya? Ada masalah? Coba cerita sama ibu." Ibu Sari sambil merangkul Sari

Sari menceritakan pertengkaran setahun yang lalu antara dia dan Sinta

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun