"Gini Asep, aku butuh uang, aku ingin membantu ekonomi keluarga ku dan intinya aku ingin kerja ke kota demi aku juga keluargaku. Kalian tahukan ekonomi keluarga aku, aku itu orang gak punya, gak seperti kalian orang berada masa depan kalian sudah disusun rapi sama orang tua kalian. Jadi ini saatnya aku harus siap merantau ya meskipun jauh dari keluarga termasuk kalian." Â Sari
"Loh kok kamu jadi gitu, merembet ke semua" Sinta kaget dengar ucapan Sari
"Kalian gak akan ngerti jadi aku, di saat kalian bisa beli apa aja yang kalian mau, apalagi barang couple itu kalian bertiga beli aku cuman nahan-nahan sabar nabung dulu agar bisa samaan sama kalian, Â sampai uangnya terkumpul, itu pun kalau di kasih uang jajan aku bisa menabung, kalau enggak, gak nabung gak ke kumpul uangnya dan gak jadi beli kan aku, aku merasa aku selalu berbeda dengan kalian, seolah aku hanya pengikut kalian. Sorry aku ngomong kayak gitu, makanya ini kesempatan baik buat aku, udah lulus sekolah Ijazah juga udah ada." Sari
"Tidak seharusnya kamu ngomong kayak gitu ke kita ngebanding-bandingin segala. Emang pernah kamu ngomong kalau kamu mau barang yang kita beli, enggak kan." Kata Sinta dengan nada tinggi
"Biasa dong aku kan ngomong sorry, dan mana mungkin juga aku ngomong ke kalian kalau aku juga mau samaan, aku sadar diri, aku gak punya uang." Kata Sari ngebentak Sinta
"Yaudah, diam aja kalau gak punya uang gak usah ribet udah berlalu juga kali." Ucap Sinta
"Oh ternyata begini ya temanan sama orang kaya, jahat sih omongannya." Sari
"Emang gini gak terima? Kamu yang pertama ngomong seenaknya so paling disakiti."Sinta
"Cukup kalian berdua malah berantem, pusing dengernya" Ucapan Wanda saking kesel sama mereka berdua
"Udah-udah jangan emosi." Asep berusaha mencairkan suasana
"Mau orang berada atau pas-pasan kita sama di..." Belum selesai Asep berbicara langsung dipotong omongannya sama Sari