Mohon tunggu...
Regiana Alkha Febrianty
Regiana Alkha Febrianty Mohon Tunggu... Lainnya - freelance

Saya mempunyai hobi menulis karena dengan menulis saya bisa menyalurkan isi pikiran saya, dan juga hobi bernyanyi atau mendengarkan musik hal ini bisa meringankan stres saya.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Merantau Demi Masa Depan

16 Desember 2024   13:51 Diperbarui: 16 Desember 2024   13:51 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Kenapa tuh dia melamun aja." Ucap Asep

"Mungkin karena kamu gak mau akan kerja ke kota jadi dia sedih jauh-jauh dari kamu, ya kan Sar?" Kata Sinta merangkul bahu Sari

"Hah apa Sin?" ucap Sari

"Yeeee kamu gak ngedengerin kita ngomong dari tadi." Kata Wanda

"Eh sorry, sorry." Sari

"Kenapa kamu?" kata Asep

"Enggak papa, sudah mau maghrib kita pulang yuk." Ajak Sari

"Let's go." Kata Sinta sambil beranjak dan diikuti oleh Asep, Wanda, juga Sari

Sepanjang perjalanan pulang mereka pada diam gak banyak bicara seperti biasanya, sibuk dengan pikiran masing-masing. Sesampainya di rumah masing-masing mereka minta izin kepada orang tuanya, dan hanya Sari yang diberi izin.

Esok harinya seperti biasa mereka nongkrong di garduh tempat biasa, sembari melanjutkan pembahasan kemari, dengan kecewanya Wanda dan Sinta memberitahu Sari bahwa mereka berdua gak diberi izin mau semaksa apa pun tetap dilarang, kata orang tua mereka kerjaan di sini ada atau urus peternakan orang tuanya jangan jauh-jauh ke kota, apa pun yang terjadi harus tetap kumpul bersama keluarga.

"Yes bagus dong kalau dilarang, berarti aku masih ada teman masih bisa terus bersama kalian sampai tua. Awww senang sekali" Ucap Asep dengan semangat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun