Mohon tunggu...
Redita Nur Usma
Redita Nur Usma Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Calon Guru

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pengaruh Toxic Friendship terhadap Prestasi Belajar

4 Desember 2021   14:23 Diperbarui: 4 Desember 2021   14:35 1446
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menurut Suzzane dalam bukunya Toxic Friendship : "Knowing the Rules and Dealing with the Friends Who Breaks Them" (2015). Ia menjelaskan bahwa seorang teman yang beracun biasanya mendatangi seseorang bila sedang membutuhkan sesuatu saja, biasanya juga berusaha mengisolasi seseorang dari teman-temannya yang lain, selalu merasa iri, memfitnah orang lain demi menjaga ekskluvitas pertemanan dan hobby berkompetisi. 

Sejalan dengan pendapat Suzzane, (Gillard, 2016) Toxic Friends adalah sesuatu yang dilakukan oleh teman anda dan menyebabkan anda stress, rambut, berat badan berkurang, berat badan bertambah, kecemasan yang berlebihan, depresi, kemarahan dan masalah Kesehatan mental lainnya maka hal itu disebut beracun. Jika teman anda membuat anda harus menyakiti orang lain maka anda terjebak dalam hubungan yang beracun. 

Sama halnya dengan pendapat Suzzane dan Gilliard, Yager (2006) berpendapat bahwa Toxic Friendship disebut juga persahabatan semu. Toxic friendship adalah persabahatan yang merusak dan berbahaya, serta bersifat satu arah. Persahabatan semu tidak ada saling berbagi, tidak ada kebersamaan, tidak ada kasih sayang hanya memikirkan diri sendiri, menguntungkan satu pihak dan selalu berusaha membuat segala hal berakhir dengan buruk. 

Dari beberapa definisi Toxic friendship menurut para ahli ini ini dapat maka dapat didefinisikan bahwa Toxic friendship merupakan hubungan persahabatan atau pertemanan yang beracun dan tidak sehat serta hanya menguntungkan di satu sisi dan merugikan di satu sisi lainnya. Tidak hanya itu, persahabatan atau pertemanan beracun ini hanya datang ketika sedang membutuhkan saja dan berusaha menisolasi dari hubungan sosial lainnya. Persahabatan atau pertemanan beracun dapat menyebabkan trauma, stress, kecemasan yang berlebihan, depresi, kemarahan, rasa tidak aman dan gangguan Kesehatan lainnya.

Penyebab dan Ciri Ciri Toxic Friendship

Zaman modern ini memiliki relasi atau pertemanan yang luas memang sangatlah menguntungkan. Akan tetapi, tidak semua pertemanan akan berdampak positif terhadap diri kita sendiri. Hal inilah yang disebut dengan Toxic friendship, merupakan hubungan pertemanan tidak sehat yang lebih sering membawa pengaruh buruk terhadap sesama temannya. Toxic Friendship ini akan membuat individu merasa sedih, cemas, stress, meragukan diri sendiri, merasa disalahgunakan, merasa tidak menjadi diri sendiri, hilang kepercayaan, hingga membuat individu selalu merasa dimanfaatkan. Banyak alasan atau penyebab seseorang bertahan dalam Toxic Friendship ini, diantaranya adalah pertemanan yang dimulai sejak kecil. Sejarah pertemanan yang lama terkadang membuat seseorang tidak bisa atau sungkan untuk melepaskan diri dari lingkaran pertemanan tersebut. Padahal semua orang pasti akan mengalami perubahan sikap dan perilaku. Tidak menjamin apabila pertemanan yang sudah dimulai sejak kecil atau sudah berlangsung lama akan terus berdampak baik atau positif terhadap individu. 

Kemudian alasan yang kedua adalah terdapat keuntungan dari pertemanan tersebut. Individu menganggap 'enteng' hubungan yang toxic selama itu memberikan keuntungan bagi dirinya. Alasan yang terakhir adalah adanya keyakinan dan optimisme bahwa orang tersebut suatu saat akan berubah dan memperbaiki diri. Dalam pertemanan, kita juga harus dapat membedakan mana teman yang memberikan dampak positif atau dampak negatif bagi diri kita sendiri. Berikut ini merupakan ciri-ciri dari Toxic Friendship yang perlu dihindari :

Selalu merendahkan dirimu

Tak jarang ketika kita sedang mengahdapi masalah atau membutuhkan saran kita akan bertanya kepada teman kita, kemudian teman kita akan memberikan saran dan solusi agar masalah kita dapat dengan cepat terselesaikan. Akan tetapi, dalam Toxic Friendship ini, mereka akan mengolok-olok masalah yang sedang kamu hadapi dan dijadikan sebagai bahan tertawaan dengan teman lainnya, mereka juga cenderung membuat saran atau solusi yang semakin membuat kita terpuruk dan merasa rendah.

Selalu bersikap negatif

Toxic Friendship akan cenderung bersikap negatif dan mereka tidak pernah puas dengan apa yang mereka miliki, mereka akan merasa tidak adil dengan kehidupan yang sedang mereka jalani. Tak jarang mereka akan menularkan aura negatif tersebut kepada Kamu dan ikut merasakannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun