Mohon tunggu...
Redita Nur Usma
Redita Nur Usma Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Calon Guru

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pengaruh Toxic Friendship terhadap Prestasi Belajar

4 Desember 2021   14:23 Diperbarui: 4 Desember 2021   14:35 1446
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

1. Pradivta Viola 2. Ratu Seffy 3. Redita Nur 4. Salsabila Tiara  5. Sella Andriyani 

Abstrak 

Manusia pada dasarnya adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendirian. Maka lingkungan sosial yang sangat berpengaruh terhadap karakter dan kehidupan psikologis manusia adalah lingkungan pertemanan. Pertemanan seringkali memberikan pengaruh positif seperti hidup lebih bahagia, memeroleh support system, tetapi pertemanan tidak selalu menghasilkan pengaruh positif atau situasi tersebut disebut dengan Toxic Friendship. Teman ini dapat memengaruhi perilaku belajar hingga prestasi siswa dalam proses pembelajaran. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh Toxic Friendship terhadap prestasi belajar siswa. Penelitian ini menggunakan metode studi pengumpulan data yang bersumber dari buku-buku, jurnal-junal ilmiah dan juga makalah. Dari hasil analisis data dapat disimpulkan, bahwa Pengaruh Toxic Friendship terhadap prestasi belajar siswa ini cukup besar terlebih lagi lingkungan pertemanan merupakan komponen penting dalam kegiatan belajar siswa di sekolah di samping peran guru sebagai fasilitator pembelajaran. 

Kata kunci : Toxic Friendship, Prestasi Belajar Siswa 

PENDAHULUAN

Manusia merupakan Makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yang paling sempurna dan paling tinggi derajatnya. Dapat diartikan juga sebagai Zoon politicon yang memiliki arti bahwa manusia dikodratkan untuk hidup bermasyarakat dan saling berinteraksi. Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak dapat hidup sendiri atau mencukupi kebutuhan sendiri. Sehingga dipastikan setiap manusia selalu melekat di dalam dirinya status yang tidak dapat dipisahkan, yaitu makhluk individu dan makhluk sosial. 

Untuk itu kita sebagai makhluk social yang saling berinteraksi dengan orang lain serta setiap orang memiliki sikap, perilaku dan pikiran yang berbeda. Terkadang sikap dan kebiasaan seseorang dapat dipengaruhi oleh lingkungan dan teman sekitarnya. Pada zaman modern ini, banyak sekali yang namanya teman jadi lawan dan lawan jadi teman, itu terkadang karena adanya toxic friendship. 

Toxic Frendship sendiri merupakan hubungan persahabatan atau pertemanan yang beracun dan tidak sehat serta hanya menguntungkan di satu sisi dan merugikan di satu sisi lainnya. Banyak alasan atau penyebab seseorang bertahan dalam Toxic Friendship karena adanya alasan pertemanan yang dimulai sejak kecil namun hal itu Tidak menjamin apabila pertemanan yang sudah dimulai sejak kecil atau sudah berlangsung lama akan terus berdampak baik atau positif terhadap individu.

 Namun dari beberapa survey, kebanyakan individu mendapatkan dampak negative dari adanya toxic friendship salah satunya adalah mempengaruhi prestasi belajar siswa. Hal itu karena terkadang individu terlalu sibuk mengikuti teman beracun yang selalu memerintah dirinya sehingga tidak berfokus dengan belajar. Untuk itu setiap individu harus bisa mencegahnya supaya tidak terjebak dalam toxic Friendship.

Dalam hal ini, penting kiranya untuk memahami mengenai jalinan pertemanan supaya tidak terjebak dalam Toxic Friendship. Disini diharapkan individu dapat belajar mengenai tixic friendship secara lebih dalam dengan belajar mengenai Definisi, penyebab, dampak terhadap prestasi, dan cara menghindari dan mengatasi toxic Friendship.

Definisi 

Menurut Suzzane dalam bukunya Toxic Friendship : "Knowing the Rules and Dealing with the Friends Who Breaks Them" (2015). Ia menjelaskan bahwa seorang teman yang beracun biasanya mendatangi seseorang bila sedang membutuhkan sesuatu saja, biasanya juga berusaha mengisolasi seseorang dari teman-temannya yang lain, selalu merasa iri, memfitnah orang lain demi menjaga ekskluvitas pertemanan dan hobby berkompetisi. 

Sejalan dengan pendapat Suzzane, (Gillard, 2016) Toxic Friends adalah sesuatu yang dilakukan oleh teman anda dan menyebabkan anda stress, rambut, berat badan berkurang, berat badan bertambah, kecemasan yang berlebihan, depresi, kemarahan dan masalah Kesehatan mental lainnya maka hal itu disebut beracun. Jika teman anda membuat anda harus menyakiti orang lain maka anda terjebak dalam hubungan yang beracun. 

Sama halnya dengan pendapat Suzzane dan Gilliard, Yager (2006) berpendapat bahwa Toxic Friendship disebut juga persahabatan semu. Toxic friendship adalah persabahatan yang merusak dan berbahaya, serta bersifat satu arah. Persahabatan semu tidak ada saling berbagi, tidak ada kebersamaan, tidak ada kasih sayang hanya memikirkan diri sendiri, menguntungkan satu pihak dan selalu berusaha membuat segala hal berakhir dengan buruk. 

Dari beberapa definisi Toxic friendship menurut para ahli ini ini dapat maka dapat didefinisikan bahwa Toxic friendship merupakan hubungan persahabatan atau pertemanan yang beracun dan tidak sehat serta hanya menguntungkan di satu sisi dan merugikan di satu sisi lainnya. Tidak hanya itu, persahabatan atau pertemanan beracun ini hanya datang ketika sedang membutuhkan saja dan berusaha menisolasi dari hubungan sosial lainnya. Persahabatan atau pertemanan beracun dapat menyebabkan trauma, stress, kecemasan yang berlebihan, depresi, kemarahan, rasa tidak aman dan gangguan Kesehatan lainnya.

Penyebab dan Ciri Ciri Toxic Friendship

Zaman modern ini memiliki relasi atau pertemanan yang luas memang sangatlah menguntungkan. Akan tetapi, tidak semua pertemanan akan berdampak positif terhadap diri kita sendiri. Hal inilah yang disebut dengan Toxic friendship, merupakan hubungan pertemanan tidak sehat yang lebih sering membawa pengaruh buruk terhadap sesama temannya. Toxic Friendship ini akan membuat individu merasa sedih, cemas, stress, meragukan diri sendiri, merasa disalahgunakan, merasa tidak menjadi diri sendiri, hilang kepercayaan, hingga membuat individu selalu merasa dimanfaatkan. Banyak alasan atau penyebab seseorang bertahan dalam Toxic Friendship ini, diantaranya adalah pertemanan yang dimulai sejak kecil. Sejarah pertemanan yang lama terkadang membuat seseorang tidak bisa atau sungkan untuk melepaskan diri dari lingkaran pertemanan tersebut. Padahal semua orang pasti akan mengalami perubahan sikap dan perilaku. Tidak menjamin apabila pertemanan yang sudah dimulai sejak kecil atau sudah berlangsung lama akan terus berdampak baik atau positif terhadap individu. 

Kemudian alasan yang kedua adalah terdapat keuntungan dari pertemanan tersebut. Individu menganggap 'enteng' hubungan yang toxic selama itu memberikan keuntungan bagi dirinya. Alasan yang terakhir adalah adanya keyakinan dan optimisme bahwa orang tersebut suatu saat akan berubah dan memperbaiki diri. Dalam pertemanan, kita juga harus dapat membedakan mana teman yang memberikan dampak positif atau dampak negatif bagi diri kita sendiri. Berikut ini merupakan ciri-ciri dari Toxic Friendship yang perlu dihindari :

Selalu merendahkan dirimu

Tak jarang ketika kita sedang mengahdapi masalah atau membutuhkan saran kita akan bertanya kepada teman kita, kemudian teman kita akan memberikan saran dan solusi agar masalah kita dapat dengan cepat terselesaikan. Akan tetapi, dalam Toxic Friendship ini, mereka akan mengolok-olok masalah yang sedang kamu hadapi dan dijadikan sebagai bahan tertawaan dengan teman lainnya, mereka juga cenderung membuat saran atau solusi yang semakin membuat kita terpuruk dan merasa rendah.

Selalu bersikap negatif

Toxic Friendship akan cenderung bersikap negatif dan mereka tidak pernah puas dengan apa yang mereka miliki, mereka akan merasa tidak adil dengan kehidupan yang sedang mereka jalani. Tak jarang mereka akan menularkan aura negatif tersebut kepada Kamu dan ikut merasakannya.

Bersikap baik ketika ada orang lain

Toxic friendship memberikan perlakuan yang berbeda antara kamu dan teman lainnya. Ia tidak akan banyak berbicara atau hanya bersikap baik dengan kamu saat bersama dengan teman-teman lainnya.

Suka Membandingkan

Suka membanding-bandingkan teman satu dengan teman yang lainnya juga merupakan salah satu sifat toxic. Toxic friendship bisa saja membandingkan dirinya lebih baik dari pada kamu, atau membandingkan kamu seolah lebih baik daripada kawan lain. Padahal semua ucapannya itu tidak tulus dan semata-mata hanya untuk mendapatkan perhatianmu saja.

Tidak Tulus

Salah satu ciri dari Toxic Friend adalah ucapan mereka yang terdengar tidak tulus, contohnya seperti pada saat mereka meminta maaf ataupun meminta bantuan. Terkadang mereka juga akan membuat kita merasa rendah karena ucapan-ucapannya kepada kita.

Menyakiti Perasaan

Toxic Friend juga akan memiliki ribuan cara untuk membuatmu sadar bahwa dirinya lebih baik. Sering kali cara-cara mereka juga menyinggung perasaanmu atau lawan bicaranya. Tentu mereka sadar ketika melakukannya, namun mereka tidak mau tahu seperti apa efek dari perkataannya. Bahkan ketika itu dapat melukai perasaan seseorang.

Mengutamakan diri sendiri

Dalam Toxic Friendship, mereka akan jauh lebih mementingkan dirinya sendiri daripada orang lain. Mereka akan melakukan berbagai cara untuk dapat mencapai keuntungannya sendiri tidak peduli bagaimana dampaknya terhadap orang lain.

Merasa saling bersaing

Tak sedikit dari mereka yang mengatakan bahwa memiliki teman yang 'iri' dan merasa temannya sebagai saingannya dalam menghasilkan suatu prestasi baru.

Suka Menyebarkan Gosip

Baik perempuan maupun lelaki, teman-teman toxic ini pasti gemar sekali bergosip sana sini. Mereka mungkin tidak peduli bahwa kabar burung yang mereka ceritakan itu nyata atau tidak, mereka juga tidak akan repot-repot memikirkan perasaan orang yang sedang digosipkan. Jika dalam satu atau dua kali tempo, bergosip tentang suatu masalah mungkin itu hal yang biasa, namun ketika gosip mulai terasa tidak masuk akal kamu perlu curiga. Bisa jadi temanmu itu memang hobi berceloteh tanpa memikirkan efeknya. Terkadang hal-hal sederhana yang kita lakukan bisa selalu menjadi bahan gosip para teman-teman toxic ini. Seolah-olah apa saja yang dilakukan orang lain selalu salah dan memiliki celah untuk di kritik.

Manipulatif

Seseorang yang toxic bisa menjadi sangat manipulatif jika mereka menginginkan sesuatu. Mereka mampu mengungkapkan fitnah, memutarbalikkan fakta, serta memanipulasi keadaan. Tidak memandang apakah itu teman dekat ataupun sahabat, mereka kan tetap memanipulasi keadaan ataupun memutarbalikkan fakta demi keuntungannya sendiri.

Mencoba untuk merubah dirimu

Dalam pertemanan yang sehat, kita akan merasa cocok atau se'frekuensi' terhadap teman kita. Akan tetai apabila toxic friend ini mereka akan mulai suka mengatur dirimu, mulai berusaha untuk merubah sikapmu, mengajak untuk melakukan hal-hal yang kamu rasa tidak pantas untuk dilakukan, dan masih banyak lagi hal yang akan dilakukannya demi mengubah dirimu. Hal tersebut perlu diwaspadai karena tidak mungkin kamu juga akan berubah menjadi seperti apa yang diinginkan olehnya

Dampak Pada Prestasi

Lingkungan pertemanan memiliki pengaruh yang sangat besar pada kondisi seseorang, khususnya anak usia remaja. Seperti pepatah banyak teman banyak rezeki, semakin luas pergaulan dan banyaknya relasi akan membuka peluang untuk mendapatkan rezeki. Tetapi, pepatah ini tidak sesuai apabila kita berada pada pertemanan yang toxic. Lingkungan pertemanan yang toxic membuat seseorang merasa stres bahkan depresi. Kondisi mental yang tidak baik secara otomatis juga akan berpengaruh pada hasil prestasi seseorang.

Pada KBBI (1996:186) dijelaskan bahwa prestasi merupakan hasil yang telah dicapai (dilakukan, dikerjakan, dan sebagainya). Dalam masalah prestasi belajar, lingkungan pertemanan mendapat peran yang cukup besar. Sifat manusia sebagai makhluk sosial membuat teman memiliki posisi yang penting dalam kehidupan seseorang. Lingkungan pertemanan yang sehat akan membawa dampak positif dan hasil yang baik pada prestasi belajar seseorang. Sebaliknya, pada pertemanan yang tidak sehat atau yang biasa dikenal sebagai toxic friendship akan membawa pengaruh negatif pada hasil prestasi belajar seseorang.

Yager (2006: 93-116) menjelaskan beberapa dampak toxic friendship pada prestasi belajar. Dampak tersebut di antaranya, seperti:

Kompetisi berlebih

Pada lingkungan pertemanan kompetisi merupakan hal wajar. Tetapi, tidak pada lingkungan yang toxic. Kompetitif berlebihan yang disertai dengan saling meremehkan prestasi orang lain akan menimbulkan sifat saling menjatuhkan, tidak peduli, tidak menghargai, dan acuh tak acuh. Sifat kompetitif ini akan menimbulkan adanya kecemburuan.

Kecemburuan

Kecemburuan pada prestasi yang diperoleh oleh orang lain merupakan dampak negatif dari lingkungan pertemanan yang toxic. Kecemburuan ini memicu timbulnya rasa ingin balas dendam.

Balas dendam

Rasa iri, dengki, cemburu mendorong seseorang untuk melakukan balas dendam. Balas dendam dilakukan agar mendapatkan perhatian dari seseorang supaya mengakui adanya diri kita.

Pengkhianatan

Berasal dari sifat kompetitif berlebih yang mengakibatkan kecemburuan hingga tindakan balas dendam memicu adanya pengkhianatan. Rasa marah yang sudah meluap mengakibatkan munculnya perasaan kecewa pada teman sendiri dan menganggap semua yang telah terjadi merupakan kesalahan teman. Pengkhianatan ini terjadi karena ketidakmampuan diri untuk mengakui prestasi teman. Selain kecewa pada teman, pengkhianatan terjadi karena rasa kecewa pada diri sendiri yang tidak mampu melebihi prestasi teman. 

Depresi

Rasa kecewa pada diri sendiri dan teman yang berprestasi mengakibatkan terjadinya depresi. Dampak yang paling berbahaya dari permasalahan ini adalah depresi yang menumbuhkan keinginan untuk bunuh diri

Cara Mengatasi Toxic Friendship

 Mengatasi Toxic Friendship sama saja dengan berusaha keluar dari pertemanan ini. Toxic Friendship sebenarnya bukan suatu permasalahan yang serius dihadapi seseorang,akan tetapi kondisi pertemanan yang toxic akan berpengaruh untuk kenyamanan seorang individu dan perkembangan individu kedepannya. Terdapat banyak cara untuk berusaha mengatasi atau keluar dari kondisi ini. Diantaranya adalah :

Mengenali Ciri Ciri Teman Toxic

Teman yang toxic dengan yang tulus tentu memiliki ciri ciri yang berbeda. Untuk terhindar dari orang orang yang memiliki sifat toxic kita harus memahami betul bagaimana ciri ciri teman yang toxic. Sebenarnya cara kita mengetahui seseorang itu toxic atau tidak memang harus dekat dengannya,tapi kita juga harus menetapkan batasan. Karena mengingat tujuan awal bahwa kita mendekat hanya untuk mencari tahu seseorang tersebut toxic atau tidak. Jika toxic langkah selanjutnya adalah menetapkan batasan,sedangkan jika tidak kita dapat berteman dengan baik terhadap orang tersebut

Menetapkan batasan dengan teman yang toxic

Memberikan batasan dengan teman yang toxic sama halnya dengan kita melindungi kesehatan mental kita. Berada dilingkungan yang toxic tentu membuat seseorang merasa tidak nyaman apalagi jika mendapatkan tekanan terus menerus. Apabila sudah berada di lingkungan toxic dan sulit untuk keluar,kita bisa berusaha untuk menetapkan batasan sehingga jangan sampai teman yang toxic mengenal lebih jauh diri kita dan jangan sampai mempengaruhi secara terus menerus. Untuk itu perlu membatasi sikap dengan teman teman yang toxic,mulai dari berani mengatakan tidak,memberi saran secukupnya dan pura pura tidak mengetahui permasalahan mereka. Dengan memberikan batasan terlebih dahulu maka pengaruh toxic akan sedikit berkurang sehingga kita dapat memulihkan kesehatan mental kita setelah berlama lama berada di lingkungan yang toxic

Menjauhi teman toxic

Setelah mengetahui ciri ciri dan memberikan batasan terhadap teman yang toxic. Kita bisa memulai untuk perlahan lahan keluar dari lingkungan tersebut. Dimulai dari menjauhi mereka secara perlahan dengan mencari teman teman yang baru. Berteman dengan orang yang baru tentunya bukan orang yang tergolong toxic,karena sama saja apabila seseorang keluar dari lingkungan toxic namun masuk lagi ke lingkungan toxic yang lainnya maka dari itu lebih baik kita mengenali sifat dari teman teman terlebih dahulu. Memutuskan untuk menjauh berarti memutuskan untuk keluar dari lingkungan toxic,dengan melakukan hal ini maka seseorang akan merasa lebih baik,karena dapat hidup dengan bebas dan dapat melindungi kesehatan mental. Apabila teman toxicmu masih berada di sekitarmu itu merupakan hal yang wajar akan tetapi kita tetap perlu keluar dan memberi batasan yang wajar agar tidak terus menerus mendapatkan pengaruh yang buruk

Berkonsultasi dengan Guru BK

Di setiap sekolah tentu banyak pertemanan yang membentuk geng,apalagi parahnya jika seseorang berada di geng A maka dia tidak akan bisa masuk ke geng B. Misalkan kelompok orang A merupakan geng yang toxic dan ada anggotanya yang merasa tertekan dengan kondisi demikian lalu tidak dapat diungkapkan dan bingung harus berteman dengan siapa. Kita dapat memanfaatkan layanan dan fungsi dari guru BK. Dengan datang ke ruang BK lalu menceritakan segala keluh kesah dan permasalahan yang dihadapi menjadikan guru BK mengetahui permasalahan peserta didik dan lingkungan seperti apa yang terbentuk di kelas atau sekolah. Sehingga guru BK dapat memberikan saran dan masukan untuk permasalahan yang dihadapi serta dapat membenahkan lingkungan yang toxic dengan bantuan walikelas atau bapak ibu guru yang lainnya

Kesimpulan

Toxic friendship merupakan hubungan persahabatan atau pertemanan yang beracun atau tidak sehat. Dalam realitanya kondisi toxic friendship hanya menguntungkan salah satu pihak saja dan merugikan pihak yang lainnya. Kondisi toxic friendship sebenarnya bisa terjadi dimana saja dan kapan saja selagi terdapat pelaku sebagai orang yang perlu mencari keuntungan dan korban yang dapat dimanfaatkan. Kondisi pertemanan yang toxic dapat mempengaruhi kesehatan mental sang korban sehingga seseorang perlu memahami secara baik bagaimana teman yang baik dan yang hanya ada maunya

Untuk menghindari pertemanan yang toxic atau membawa pengaruh buruk bagi diri kita. Perlu pemahaman yang baik tentang bagaimana ciri ciri orang atau teman yang toxic. Dengan mengetahui ciri ciri teman yang toxic kita dapat memilah mana teman yang baik untuk kesehatan mental dan mana yang tidak. Ciri ciri teman yang toxic diantaranya adalah 1) selalu merendahkan dirimu 2) selalu bersikap negatif 3) bersikap baik ketika ada maunya saja 4) suka membandingkan dirimu dengan orang lain 5) tidak tulus 6) Menyakiti Perasaan 7) mengutamakan diri sendiri 8) Merasa saling bersaing 9) Suka menyebarkan gosip 10) Manipulatif 11) mencoba untuk merubah dirimu sama seperti yang dia inginkan. Dengan memahami ciri ciri teman yang toxic kita dapat memilah seseorang yang dapat dijadikan teman dan tidak. 

Apabila sudah berada di lingkungan yang toxic,tentu dapat menganggu kesehatan mental bahkan dalam bidang prestasi pendidikan apabila teman yang bersama kita merupakan orang yang berambisi dalam segala hal. Dampaknya akan terjadi 1) kompetisi berlebih 2) kecemburuan 3) rasa ingin balas dendam 4) pengkhianatan 5) Depresi. Untuk menghindari hal hal tersebut kita perlu menerapkan cara untuk keluar dari lingkungan pertemanan yang tidak baik dengan cara 1) Mengenali ciri ciri teman toxic 2) Menetapkan batasan dengan teman toxic 3) Menjauhi teman toxic 4) Berkonsultasi dengan guru BK. 

Setelah mengetahui ciri ciri teman yang toxic diharapkan seseorang dapat menjauhi teman yang membawa pengaruh buruk untuk kehidupan kita terutama untuk keberlangsungan kesehatan mental. Karena kesehatan mental merupakan suatu hal yang tidak terlihat akan tetapi apabila sudah mengalami pengaruh yang buruk akan membawa dampak yang cukup serius dalam keberlangsungan kehidupan seseorang. Untuk itu jaga kesehatan mental kita dengan menjauhi hal hal yang membawa pengaruh buruk untuk kehidupan

Daftar Pustaka 

Anita Djie. 2020. Mengenal Ciri dan Bahaya Teman Toxic untuk Kesehatan Mental. https://www.sehatq.com/artikel/ciciri-toxic-friend-yang-merusak-hidup-anda 

Degges, Suzanne. (2015). Toxic Friendship : "Knowing the Rules and Dealing with the Friends Who Breaks Them". USA : The Rowman & Littlefield Publishing Group. Diakses dari : https://books.google.co.id/books?hl=id&lr=&id=qVLpCQAAQBAJ&oi=fnd&pg=PR5&dq=what+about+toxic+friendships&ots=W1Zg2Q1khR&sig=Dp8H0xHHiJg6piVzrbVB8DX3LJ0&redir_esc=y#v=onepage&q=what%20about%20toxic%20friendships&f=false

https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/Prestasi 

Ridwal Prima Gozal. 2019. Ciri-Ciri Toxic Friendship, Pernah Mengalaminya Atau Tidak?. https://adv.kontan.co.id/news/ciri-ciri-toxic-friendship-pernah-mengalaminya-atau-tidak 

Risca Cahyani Agustin. 2021. Waspada! 10 Tanda-tanda Toxic Friendship yang Sangat Nyata, Sampai Kapan Kamu Tak Menyadarinya?. https://poskota.co.id/2021/11/10/waspada-10-tanda-tanda-toxic-friendship-yang-sangat-nyata-sampai-kapan-kamu-tak-menyadarinya----?halaman=4

Talitha, T. 2021. Toxic Friendship adalah hubungan pertemanan yang tidak sehat yang lebih sering membawa pengaruh buruk terhadap sesama temannya. https://www.gramedia.com/best-seller/toxic-friendship/ 

Tasya Talitha. 2021. Toxic Friendship: Ciri, Dampak & Cara Mengatasi Toxic Friendship. https://www.gramedia.com/best-seller/toxic-friendship/#Ciri Ciri_Ketika_Temanmu_Mulai_Menjadi_Toxic_yang_Tidak_Baik

Wajdi, R. 2021. "PERILAKU KOMUNIKASI TOXIC FRIENDSHIP DENGAN TEMAN SEBAYA (Studi pada Mahasiswa Fisipol angkatan 2015-2016 Universitas Muhammadiyah Makassar)". Skripsi. Makassar: Universitas Muhammadiyah Makassar

Wajdi, Riveni. (2021). "Perilaku Komunikasi Toxic Friendship Dengan Teman Sebaya". Skirpsi. Makassar : Universitas Muhammadiyah Makassar. 

Wisnubrata. 2020. Ini Ciri-ciri Toxic Friendship, Teman yang Merusak Hidup Kita. https://lifestyle.kompas.com/read/2020/01/08/141524020/ini-ciri-ciri-toxic-friend-teman-yang-merusak-hidup-kita 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun