Buat pengaman sementara, Farah udah ngasih pelindung dengan jarak yang lumayan jauh di atas proyektor biar nggak basak kalau hujan dan nggak menghalangi cahaya proyektor saat digunakan.
Masalahnya tinggal satu, kalau Ricky ngeliat video yang durasinya 10 menitan itu saat hujan. Tuh anak udah basah kuyup duluan. Farah mencari akal agar bisa menggantung payung di tempat yang memudahkan Ricky melihat layar. Ranting pohon seperti penyelamat yang tepat sekali baginya. Farah tersenyum menatap pohon besar di sampingnya.
“Cetek lah, naik pohon segini doang.”
Farah langsung memanjat pohon itu dengan cepat, kemudian menggantung payung disana dan mengikatnya biar nggak terbang ditiup angin.
“Pinter ya gue memperkirakan sesuatu, he he he” kata Farah ngomong sendiri.
Perlahan Farah turun dari pohon itu.
Sesampainya di bawah, Farah kembali mengecek persiapan yang sudah ia lakukan.
“Sip deh,” kata Farah puas.
Nggak berapa lama ada yang bergetar di saku celananya, setelah dicek ternyata telepon dari Ricky.
“Ya?” jawab Farah.
“Ban gue bocor, gimana ya? Kayaknya susah nih kesana. Lagi nyari bengkel.”