Farah mendesah sebelum akhirnya berjalan masuk melalui pekarangan rumah penginapan yang ia tinggali.
Samarinda, 2 minggu kemudian.
Farah merapikan berbagai perlengkapan yang akan membantunya melaksanakan rencananya malam ini. Ia udah capek. Nggak perduli penilaian orang-orang. Bahkan kalau Ricky bakalan berhenti jadi sahabatnya setelah ia bilang soal perasaannya ke cowok itu.
Ricky sudah tiba di Samarinda tadi pagi dan ia udah janji bakalan menuruti kemauan Farah ketemu di taman kecil yang dulu biasa jadi tempat bagi mereka ngumpul bareng teman-teman yang lain saat SMA.
Cukup bagi Farah buat bilang kalau dia sayang banget sama sahabatnya itu. Farah nggak ada niatan nembak, dia cuma mau Ricky tau gimana usaha Farah menyayangi Ricky dalam diamnya.
Proyektor sudah diletakkan Farah tepat di depan layar berukuran sedang. Bahkan ia sampai memohon-mohon sama salah satu rumah yang ada di sekitar taman itu buat minta aliran listrik dengan kabel colokan sepanjang lima meter, bayangin!
“Kalau gue nggak sayang-sayang banget. Males gue ngerjain kayak beginian.” Sungut Farah.
Cewek itu mencoba memutar video yang sudah ia buat sebelumnya.
Sebagai pembukaan pada videonya, Farah menampilkan beberapa foto candid terbaik tentang Ricky diiringi lagu “I Miss You” nya Avril Lavigne. Agak melenceng sih maknanya, cuman nggak tau kenapa Farah pengen banget Ricky denger lagu itu.
Udah hampir jam setengah delapan malam. Ricky belum ada tanda-tanda berangkat.