“Lancar-lancar aja kak, malah aku sempat ketiduran tadi di kereta.” Wanita berwajah tirus dan putih itu terkekeh.
“Kamu itu emang tukang tidur ya,” kata pria itu tersenyum sampai tampak giginya.
Ada seorang pramusaji yang menghampiri mereka, dan wanita itu memesan jus mangga dan sepotong cheese croissant.
“Kuliahnya di Marseille gimana?”
“Sejauh ini baik-baik saja, Kak. Kalau nggak ada halangan, tahun depan aku wisuda.”
“Oh ya?? Wisuda?"
"Yap!" Wanita itu tersenyum manis sekali.
"Waaah…Kakak bahagia sekali mendengarnya!” Meja menangkap raut haru dari wajah pria itu.
Mereka pun larut dalam obrolan ringan. Sesekali wanita itu menikmati jus mangga dan cheese croissant yang tadi dipesannya. Meja dan Kursi senang melihat pria itu akhirnya bertemu dengan orang yang telah beberapa hari ini ditunggunya, yang ternyata adiknya sendiri.
“Hari udah mulai gelap, kita pulang yuk,” ajak pria itu. “Oh ya, seperti yang kakak email kemarin, maaf ya kamu nggak bisa nginap di apartemen kakak. Karena kakak lagi ada pekerjaan yang…” belum selesai pria itu bicara, wanita itu memotongnya.
“Gak papa kok kak. Aku paham. Kakak kan udah jelasin kemarin. Lagipula ada teman aku juga kok di sini yang ngajak tinggal di apartemennya.”