Mohon tunggu...
Raudah
Raudah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Suka membaca

Baca novel

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Wawancara mengenai pemanfaatan lahan basah yang bisa dijadikan nilai ekonomis bagi masyarakat di kecamatan tabunganen

9 Oktober 2024   05:52 Diperbarui: 9 Oktober 2024   08:15 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lahan basah memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan alam dan keanekaragaman ekosistem. Meskipun hanya meliputi 6% permukaan bumi, lahan basah memiliki kekayaan alam yang besar dan penting untuk kehidupan.

Istilah lahan basah mulai dikenal secara global sejak adanya Konvensi Ramsar pada tahun 1971 di kota Ramsar, Negara Iran. Indonesia meratifikasi konvensi ini melalui Keppres No. 48 tahun 1991.

Untuk permasalahan pemanfaatan lahan basah di kecamatan tabunganen itu tidak ada kerna lahan basah di tabunganen cukup banyak dan bisa dimanfaatkan oleh semua masyarakat dengan baik.kerna Hampir semua masyarakat memanfaatkan lahan basah untuk kebutuhan ekonomi mereka, Hampir seluruh warga masyarakat di kecamatan tabunganan itu memanfaatkan lahan basah mulai dari berkebun atau memanfaatkan lahan yang tersisa di samping dan di depan rumah mereka.

Berikut hasil wawancara Saya dari beberapa orang yang memanfaatkan lahan basah yang bisa dijadikan nilai ekonomis di kecamatan tabunganen.

GPS CAMERA 
GPS CAMERA 

1.Ibu Saudah

Beliau adalah orang tua saya beliau adalah salah satu masyarakat yang memanfaatkan lahan basah. Mama saya memanfaatkan lahan mulai dari lahan sawah dan lahan yang tersisa di samping rumah dan di depan rumah, yaitu padi disawah, berkebun pisang dan berkebun buah kelapa disamping dan depan rumah.

 Dari yang saya ketahui dan sedikit bertanya-tanya tentang padi, pisang, dan kelapa. Itu semua bisa dijual dan bisa dijadikan duit .mulai dari padi, panen setiap tahun dan bisa dijual benihnya maupun berasnya. Kerna beras adalah salah satu pokok utama manusia, itu sebab nya orang tua saya menanam padi kerna harga nya yang lumayan tinggi, dan bisa jadi penghasilan tetap bagi keluarga saya, yaitu menjadi seorang petani. Untuk pohon pisang tidak bermusim kerna pohon pisang bisa berbuah kapan saja dan bisa dijual saat pisangnya matang atau sudah tua. Pisang bisa dijual secara langsung, dan Mama saya juga bisa bikin olahan seperti pisang keju itu ditaruh di warung temennya,terus dijualin.sorenya Mama saya ambil duitnya. Dan untuk pohon kelapa Mama saya tidak punya banyak pohon kelapa cuman dua pohon saja tapi berbuah lebat. Kelapa kelapa muda bisa dijual secara langsung ke paman dan dijual menjadi es kelapa. Untuk kelapa tua itu Mama saya simpan untuk orang kampung yang mau membeli kelapa tua. Yang membeli kelapa tuanya itu adalah pedagang lontong, untuk buat santan untuk lontongnya. Bagi saya dan orang tua saya lahan basah itu sangat berguna karena dari lahan basah lah saya dan keluarga saya bisa berkecukupan untuk hidup dan bisa untuk saya kuliah sekarang.

GPS CAMERA 
GPS CAMERA 

2. Ibu Tati

Ibu Tati adalah salah satu keluarga saya dan beliau juga memanfaatkan lahan basah di samping rumah dan di depan rumah. Beliau punya kebun kecil-kecilan yaitu kebun cabe dan tomat. Setelah saya tanya apakah cabe dan tomat ini bisa dijadikan duit, ternyata bisa dengan cara, cabe di samping rumah beliau itu ditanam menggunakan pot dan ditaruh langsung di tanah dan jika berbuah buahnya akan dipetik dijual di pasar Rabu dengan harga murah. Tidak hanya buahnya yang bisa dijual tapi pohonnya pun bisa dijual, kata beliau sering kali ada yang nanya apakah pohon cabe ini dijual dan kakak Tati pun menjawab ia bisa dari pohon dan buahnya itu bisa dijual .untuk tomat itu beliau bikin saus tomat kerna beliau mempunyai warung dan di warung itu beliau menjual aneka gorengan, sausnya beliau tidak beli tapi bikin dari tomat hasil kebun nya dan kalau mau pedes bisa dibuat cabenya. Dari pemanfaatan lahan basah di atas walau tidak begitu banyak untung tapi bisa dijadikan duit untuk menambah ekonomi masyarakat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun