Nama : Raudah
Nim :2410416220020
Dosen pengampu : Dr.Rosalina Kumalawati,S.Si.,M.Si
Program studi : S1 Geografi
Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Mata kuliah : Pengantar lingkungan Lahan Basah
PTN : Universitas Lambung mengkurat
Kali ini saya ditugaskan untuk membuat permasalahan lahan basah dan arah pengembangan pada daerah saya yaitu daerah kecamatan tabunganen
Lahan basah adalah wilayah di mana tanahnya jenuh dengan air, baik secara permanen maupun musiman. Lahan basah juga dapat diartikan sebagai wilayah di mana air menutupi tanah atau berada di dekatnya sepanjang tahun atau selama beberapa periode waktu dalam setahun.
Contoh lahan basah adalah:
Rawa-rawa, Sungai, Danau, Delta, Daerah dataran banjir, Sawah, Terumbu karang, Kawasan bakau, Lahan gambut.
Lahan basah memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan alam dan keanekaragaman ekosistem. Meskipun hanya meliputi 6% permukaan bumi, lahan basah memiliki kekayaan alam yang besar dan penting untuk kehidupan.
Istilah lahan basah mulai dikenal secara global sejak adanya Konvensi Ramsar pada tahun 1971 di kota Ramsar, Negara Iran. Indonesia meratifikasi konvensi ini melalui Keppres No. 48 tahun 1991.
Untuk permasalahan pemanfaatan lahan basah di kecamatan tabunganen itu tidak ada kerna lahan basah di tabunganen cukup banyak dan bisa dimanfaatkan oleh semua masyarakat dengan baik.kerna Hampir semua masyarakat memanfaatkan lahan basah untuk kebutuhan ekonomi mereka, Hampir seluruh warga masyarakat di kecamatan tabunganan itu memanfaatkan lahan basah mulai dari berkebun atau memanfaatkan lahan yang tersisa di samping dan di depan rumah mereka.
Berikut hasil wawancara Saya dari beberapa orang yang memanfaatkan lahan basah yang bisa dijadikan nilai ekonomis di kecamatan tabunganen.
1.Ibu saudah
•Padi
Saya bersama ibu Saudah yaitu mamah saya beliau memiliki lahan sawah tapi tidak terlalu luas tapi cukup untuk menghidupi keluarganya, sampai saya bisa kuliah begini berkat usaha orang tua saya bekerja disawah. Oke langsung saja disini saya mau wawancarai beliau tentang padi.
Raudah:” padi ini setelah panen bisa dijadikan duit Lo mah, gimana caranya”
Ibu Saudah: “bisa lahh, setelah panen banih bisa langsung dijual. Atau bisa dipabrik dulu dijadikan beras lalu beras nya dijual perliter. Seperti yang kita ketahui beras kan bahan pokok penting bagi manusia ,jadi beras banyak diminati pembeli dan harga nya pun lumayan tinggi “
Raudah: “yang paling diminati pembeli itu beras atau banih nya mah?”
Ibu Saudah: ‘tergantung. Tapi pembeli lebih suka yang sudah jadi yaitu beras”
Raudah : “selain bisa dijual berbentuk benih dan beras ada lagi lah bisa diolah”
Ibu Saudah: “ada, jadi gini beras kita masak dulu terus bikin jadi nasi lembek dibungkus daun pisang terus bikin kuah lontong nya, dijual tuh jadi lontong”
Raudah: “ohh begituu yaa mahhh enakk tuh”
Ibu Saudah: “enak doang ada lagi nih selain bikin lontong, mau tau ga”
Raudah: “wah apa tuh mah”
Ibu Saudah:” bikin nasi bungkus, tapi dengan harga wortit untuk anak SD lauk nya bisa telur atau ayam”
Raudah: “oh nasi bungkus yang harga 5ribu tu Lo mahh Ulun pernah beli ada jual di SMA dulu”
Ibu Saudah: “nahh kaya gitu, laris ga dijual disma itu .mama juga bikin nasi bungkus sama lontong tapi jarang bikin sekarang kerna sibuk ngurus sawah aja sama Abah mu”
Raudah: “laris banar mahh, buka jam 8 jam 9 udah habis padahal banyak nasi bungkus nya, pantes Pian ga nyruh Ulun lagi buat bungkus nasi sama Lontong”
Ibu Saudah: “yaa kan laku ,udah murah mungkin nasi sama lauk nya banyak. Nanti kalau mama ga sibuk mama jualan lagi”
Raudah: “ingiih mahh siapp”
Berikut adalah padi yang dapat kita simpulkan bahwa panen padi membawa banyak untung selain bahan pokok utama manusia padi juga mahal lohh. Bisa kita simpulkan bahwa padi bisa manjadi nilai ekonomis bagi masyarakat.
•Pisang
masih bersama mamah saya, Yapp beliau juga menanam pohon pisang , ga luas sih kebunn nya cuman memanfaatkan lahan depan rumah samping kiri dan kanan tapi dapat untung banyak. Yukkkk kita wawancara lagi tentang pohon pisang
Raudah: “mama pohon pisang nih pohon seribu guna Lo
Ibu Saudah:”Yapp betul semua nya bisa dimanfaatkan kan mulai dari daun pisang dan batang nya”
Raudah: “mah setiap pisang kita nih tuha Pian jual langsung atau ada olahan lain?”
Ibu Saudah:” belum tuha pun sudah ada yang minat Lo ,kan kamu yang ditanya orang yang mau beli”
Raudah: “hehehe terus mahhhh “
Ibu Saudah:” hmmm kan kita punya langganan si Acil pencari pisang Lo,”
Raudah: “inggih maaa terus”
Ibu Saudah: “nahh Amun inya datang kita jual langsung Amun inya ga ada datang mama olah pisang keju. Mama andak di warung temen mama.”
Raudah: “ooh tapi jarang Pian bejual pisang keju”
Ibu Saudah: “nyata ja jarang, Acil itu datang terus menukar pisang kita jadi tinggal dijual perbiji aja.”
Raudah: “inggih pangg lah mana banyak duit kita dapat, Amun kita jual yang biji langsung “
Ibu Saudah:” iya doong 1 pohon pisang kita menghasilkan sekitar 70 ribu rupiah. Apa lagi sampai 5 pohon pisang , ihhh untung loh mana perawatan menanam pisang nih ga ribet makanya mama sama Abah suka berkebun pisang aja.”
Raudah:” dari Ulun lahir Pian sudah berkebun pisang Lo ma?”
Ibu Saudah: “Yapp betul awal bikin rumah kita mulai berkebun.”
Ibu Saudah: “oh yaa masih ada lagi loh yang bisa dijual selain buah nya “
Raudah: “apa tuhhhh”
Ibu Saudah: “daun pisang”
Raudah: “”ohhh Acil penjual lontong Lo mahh yang sering beli daun pisang tu”
Ibu Saudah: “yaa Sidin sering beli daun pisang kekita untuk bungkus nasi untuk dijual jadi lontong “
Raudah: “inggih ingat ai Ulun Sidin rajin nungkarnya”
Ibu Saudah: “iyaa, punya kebun pohon pisang nih enak, mana ga ribet nanam sama perawatan nya. Mahal pula perpohon yang berbuah.”
Raudah: “hmmm inggih mahh hebattt semoga Ulun kena ada lahan luas supaya bisa berkebun pisang jua “
Ibu Saudah:” aamiin “
Nah kan yang berkebun pisang nihhh untung makanya mamah sama Abah saya suka. Dan bisa kita simpulkan bahwa berkebun pisang sangat mengasikan nilai ekonomis bagi yang punya kebun pisang ini
•Kelapa
Oke jangan kaget yah disini masih bersama orang tua saya yaitu mamah saya.abah saya sibukk jadi mamah saja, ya beliau juga memiliki kebun kelapa ga luas paling 10 pohon kelapa saja. Yukk kepoin wawancara saya.
Raudah: “mahh pohon kelapa kita nih berbuah semua kah”
Ibu Saudah: “ga semua yang berbuah cuman 3 pohon saja sisanya masih masa pertumbuhan.”
Raudah: “oh gitu mahh. Buah kelapa kita nih untuk makan kita aja atau ada yang dijual mah?”
Ibu Saudah: “sebenernya buah ini cukup untuk kita saja, tapi kerna 1 pohon itu buahnya lebat jadi kita tidak kemakan Lo nahh buah kelapa yang tua itu mamah simpen kalo ada yang beli.”
Raudah: “emang orang ada mah nyari kelapa tua”
Ibu Saudah: “ada dong, Acil yang sering beli daun pisang untuk bungkus lontong tu Sidin sering sekalian beli sama kelapa tua nya, kan lontong buatan Sidin harus pakai santan kalo pakai santai yang kemasan rasanya ga enak makanya Sidin beli kelapa tua.”
Raudah: “banyak laah Sidin beli rajin mah?”
Ibu Saudah: “tergantung kapan Sidin nyari nya, kalau kebetulan banyak kelapa tua jatuh ya mamah simpen terus Sidin nyari ya mamah jual semua, kalau ada nya cuman beberapa biji ya itu seadanya Sidin beli.”
Raudah: “hmm gitu mah, terus kan itu ada kelapa muda nya itu ga dijual kah mah?”
Ibu Saudah: “kalau ada beli kelapa muda ya mamah jual kan untung lahhh. Tapi kalau kelapa muda jarang yang membali mungkin kerna takut si penjual ga ada pengunjuk/pengait terus si pembeli ga bisa manjat kan susah.”
Raudah: “oh iya ya mah kan kita juga ga punya pengunjuk/pengait”
Ibu Saudah: “tuhh kamu tau”
Raudah: heheh berati yang sering mama jual itu kelapa tua ya mah?
Ibu Saudah:” yaa kerna mamah punya langganan buat jual”
Raudah: “inggih maah”
Nah kelapa tua ini yang sering mamah saya jual setiap Minggu jadi udah tau kan yaa kebun kelapa ini juga bisa menghasilkan nilai ekonomis.
•Beternak
Yappp masih dengan mamah saya hehehe. Kali ini saya mau wawancarai beliau tentang beternak, ya mamah juga punya ternak kecil kecilan disamping rumah tapi bisa jadi untung lohh. Yukkk kepoin
Raudah: “mamahh ada berapa jenis ternak yang pisan pelihara “
Ibu Saudah:” mamah disini punya ayam kampung 3 ekor, ayam telor 1 ekor, ayam ras 1 ekor, bebek 7 ekor.”
Raudah: “apa yang bisa dijadikan duit mahh”
Ibu Saudah:” ayam kampung bisa dijual kepaman tapi kan ayam kampung kita cuman 3 jadi mamah ternak anak ayam dulu sekitar 6 bulan ayam nya bisa dijual”
Raudah: “selain ayam kampung mah”
Ibu Saudah: “ayam ras sama ayam telor itu dia tiap hari bertelur jadi telur nya mamah jual diwarung setiap 3 Minggu sekali”
Raudah: “kalau bebek nya mahh diapain”
Ibu Saudah: “kita kan punya anak bebek nih yang masih kecil, kan orang tua bebek nya udah kita jual duluan jadi kita nunggu bebek nya sekitar 6 bulan baru bisa dijual lagi tapi sisain 1 cewe 1 cowo untuk penerus bebek bertelur.”
Raudah: “ooh iyaa mahh, selain dijual Kya gitu ada cara lain lah mahh”
Ibu Saudah: ga ada yahh cuman dijual sama telur nya aja.kalau kita jual ayam potong ya ga bisa kerna abahmu takut nyembelih hewan “
Raudah: “ iya ya dulu aja kita mau makan ayam kampung harus minta tetangga sebelah untuk nyembelihkan.”
Ibu Saudah: “ yaaa ituhhh”
Nahh beternak juga dapat untung loh tapi beternak ini harus sedikit sabar kerna agak sedikit lama tapi gapapa yang penting ini bisa jadi nilai ekonomis bagi masyarakat.
2.Ibu Tati
•Jeruk
Di sungai telan kecil banyak yang nanam jeruk salah satunya saya bersama dengan ibu Tati beliau adalah pemilik kebon jeruk.
Raudah: “ibu jeruk ini Pian makan sendiri atau Pian jual ya?”
Ibu Tati: “ga dimakan semua dong kan buahnya banyak, saya sering jual ke paman pembeli jeruk. Saya kumpulin dulu jeruk yang sudah masak baru saya jual”
Raudah: “Pian jual langsung perbiji Bu atau selain itu ada cara lain untuk dijual Bu”
Ibu Tati: “ga semua saya jual, rumah saya kan nih didepan sekolah SD saya sering bikin jus jeruk kan anak-anak SD banyak yang beli bisa juga saya jadikan jarokan itu lariss banget.”
Raudah: “wahh berati kalo ga ada paman pembeli jeruk Pian bisa jual dengan cara diolah toh Bu. Mana laris lagi rumah Pian didepan sekolah”
Ibu Tati:” ya Alhamdulillah Rezki saya disini.kan aman pembeli jeruk itu ga tau kapan datang nyari jeruk lagi jadi daripada nunggu kelamaan jeruk jadi busuk mending saya jadikan jus dan jarokan”
Raudah: “baik buuu terimakasih “
Seperti yang kita liat buah jeruk bisa diolah menjadi jus atau jarokan seperti asinan itu. Bisa disimpulkan bahwa jeruk bisa menghasilkan nilai ekonomis bagi masyarakat
•Sawo
Ibu Tati juga ada kebun sawo didepan rumah buahnya masih kecil tapi lebat .yukk kita wawancara beliau
Raudah: “ibu kalau buanya sudah Mateng ini Pian jual langsung atau ada olahan lain”
Ibu Tati: “hmm ibu jual langsung sih kalau olahan ibu ga pernah olah”
Raudah: “jual nya kemana Bu?”
Ibu Tati: “sering saya titip di tetangga sebelah kan dia sering dagang sayur sama lauk dipasar jadi saya titip kedia.”
Raudah: “oh jadi langsung dijual aja ya Bu, kira kira itu jual nya perbiji atau perkilo Bu? “
Ibu tati: “perkilo dekk, ga mahal tapi bisa jadi duit”
Raudah: “iya Bu, hm pernah ga Bu buah sawo nya ga laku atau kembali ke rumah “
Ibu Tati: “Alhamdulillah ga pernah ,kata tetangga saya laku semua yang datang kerumah duit nya saja haha”
Raudah: “haha inggih Bu”
Wahh laku yah jual buah sawo, iya lah laku buah ini langka ga banyak orang yang nanam saya aja sering kepasar tapi tahun ini belum liat ada jual sawo, mungkin belum musim nya.nahhh bisa kita liat sawo bisa kita jadikan nilai ekonomis kannn.
3. Julak asah dan julak imar atau julak laki bini
•Tambak
Beliau suami istri yang memiliki dua tambak yang berisi ikan patin dan ikan sepat ,yukk kita tanya² apasih itu tambak
Raudah:” lak kenapa Pian bikin dua tambak aja kenapa ga bikin banyak buat ikan² yang lain”
Julak:” dua tambak ini pun sudah cukup untuk keluarga saya. Kamu kira menjaga tambak ini mudah nak?
Ga mudah kerna harus menjaga nya setiap hari dan malam kalau kita lengah ada berang² datang atau yang disebut anjing laut.kalo iny datang habis ikan dimakan rugi besar”
Raudah:” ohh gitu lak. Berati ini Pian jaga terus lah?”
Julak:”kalau tambak nya diisi ikan itu baru saya jaga, saya pelihara ikan ga seterusan Paling setahun itu 2 kali.”
Raudah:”hmm ikan nya kalau udah besar Pian jual kah atau ada olahan lain ?”
Julak:” dijual langsung aja ke paman pedagang ikan”
Raudah:” inggih lakk. Hmm tapi kan sekarang nih kaya nya setiap hari panas terus itu tambak Pian ga kering?”
Julak:” Alhamdulillah ga mungkin kerna lahan basah didaerah sini sangat tinggi makanya biar cuaca panas pun air ditambak ini ga kering cuman berkurang aja tapi ga sempet kering.”
Raudah:” inggih biar panas seapapun dasar ga kering tambak Pian ni pang, ga tambak Pian aja tambak orang pun ga kering”
Julak:” ya Alhamdulillah disini lahan basah nya sangat tinggi dan sangat bermanfaat untuk manusia.”
Raudah:” inggih lakk semoga panen tambak Pian ikan nya gendut²”
Julak:” aamiin makasih nak”
Tambak atau kolam ikan sangat banyak di kecamatan tabunganen apa lagi di desa tanggurejo. Dan beliau adalah salah satu yang memiliki tambak. Bisa kita simpulkan bahwa ini bisa menghasilkan nilai ekonomis bagi masyarakat.
4.Kaka Bayah
•Kuini
Kaka Bayah mempunyai satu pohon kuini tapi jangan diremehkan walau cuman satu pohon tapi pohonnya berbuah lebat.selebat apa dan bisa jadi duit atu tidak yukkk kita tanya
Raudah:” kak bener kah Pian cuman punya satu pohon tapi bisa hasilkan uang?”
Kaka Bayah:” bisa doang, apa kamu remehin pohon ini ya?”
Raudah:” ga remehin sih kak cuman nanya loh kok bisa?gimana kak?”
Kaka Bayah:” kepo yahhhh, jadi gini Kaka ceritain asal mula satu pohon ini ya”
Raudah:”oke kak bentar Ulun sediain mik ropon dulu”
Kaka Bayah:” iya nihh jadi gini, kan dulu waktu Kaka awal pindah sini tuh lagi ngidam makan kuini Mateng satu kuini saja sih, nahb setelah Kaka makan itu ada bijinya, nahh biji itu mau buang ke bawah rumah tapi suami Kaka bilang tanem aja siapa tau anak kita lahir pohonnya besar dan berbuah.dan disitu Kaka bingung apasihh ditanam segala kan bisa beli ga usah repot-repot nanem, gitu kata Kaka terus suami Kaka bilang terserah lah. Yudah dari pada suami Kaka ngambek, Kaka buang sembarang ga niat nanem sih cuman filing aja kalau tumbuh oke kalau ga tumbuh yaudah.itu Kaka buang ke kesamping rumah.ehh bener pas anak Kaka lahir pohonnya udah tumbuh dan subur.”
Raudah:”wahh kak ceritanya bikin Ulun terharu huhuhu”
Kaka Bayah:”biasa aja dekkk. Terus dari situ Kaka berpikir wahhh tanah disini sangat subur, ga ditanem cuman di buang sembarang diatas tanah aja udah tumbuh ,berati lahan basah di sini sangat tinggi.yakan”
Raudah:” bener kak, terus sekarang kan berbuah nih itu Pian makan sendiri kah atau Pian jual “
Kaka Bayah:” Kaka mah orang nya simple cukup dijual aja kalo dimakan ga kemakan itu banyak”
Raudah:” jualnya perkilo atau perbiji kak?”
Kaka Bayah:” perbiji lahh. Perbiji lebih mahal yang yang besar itu 1 biji seharga rp.5.000 dan yang kecil seharga rp.3.000. Gimana untung ga sih, lumayan lahh buat nambah jajan anak ,dengan pohon yang hidup ga sengaja.haha”
Raudah:”haha iya sih kak dizaman sekarang duit susah dicari. Ehh Pian dengan pohon yang tidak sengaja hidup bisa jadi duit”
Kaka Bayah:” iya dongg hebat gaa?”
Raudah:”hebatt kak!!”
Yap dari pohon yang tidak sengaja hidup bisa menghasilkan uang untuk Kaka Bayah. Ini adalah nilai ekonomis bagi Kaka Bayah yang tidak sengaja pohon nya hidup.haha
5.Kaka dadah
•Cabe
Kaka dadah adalah Kaka sepupu saya beliau memanfaatkan lahan yang ada didamping dan depan rumah untuk menanam pohon cabe. Kaka dadah memiliki hancur 100 pohon cabe. Pohon cabe sebanyak itu mau buat apa sih, kepo kan yuk kita tanya
Raudah:” kak ini cabe Pian apain nanem sebanyak ini”
Kaka dadah:” Kaka jual doang kan kamu tau”
Raudah:”iya kak Ulun nanya jawab aja. Gimana cara jual Pian dan apakah ada olahan lain?”
Kaka dadah:” Kaka jual dipasar Rabu dengan harga murah. Kalau olahan paling Kaka olah saos cabe untuk goreangan yang kaka jual.dan untuk pohonnya itu sering ada warga yang mau beli pohon nya, yaudah Kaka jual.”
Raudah:” cabe Kaka jual dipasar kok murah kak ga rugi kah dan kalau Kaka jual pohonnya itu kan mengurangi jumlah buah untuk Kaka jual dipasar”
Kaka dadah:” gapapa lahh itung-itung berbagi.untuk pohon itu kita ga bisa larang orang kalau mau beli pohon nya gapapa asal mau dengan harga berapa pun.hahah ga mahal kok tetap jadi membeli malah banyak yang mau beli pohon nya ketimbang buahnya”
Raudah:” ohhhh gitu kak yaudahh Ulun nanti beli pohonnya jua”
Kaka dadah:” buat mu mahal, ga sanggup kamu bayar”
Raudah:”apalah Pian nihh”
Kaka dadah:”hahah becanda”
Kaka dadah cuman memanfaatkan lahan samping dan depan rumah tapi bisa menghasilkan uang, walau tidak banyak tapi bisa lah buat nambah-nambah. Termasuk nilai ekonomis kan
•Tomat
Kaka dadah juga menanam tomat didepan rumah, apakah tomatnya juga dijual di pasar .yuk tanya
Raudah:” giliran tomat lagi kak.ini Pian jual jua kah?”
Kaka dadah:” untuk tomat ga Kaka jual ,kan Kaka jual gorengan, ga usah lagi beli saos tomat bikin pun Kaka bisa malah Segeran saos tomat dibikin langsung dari pemilik nya”
Raudah:”oh jadi saos tomat Pian nih tomat asli? Pantes enak manis nya manis seger kak”
Kaka dadah:” iya doang punya kebun buah atau sayur juga harus pinter ngolah dan jual nya”
Raudah:” hm iya kak.yaudah Ulun beli gorengan Pian tapi gratis ya”
Kaka dadah:” yaudah ambil tapi jangan banyak nanti Kaka rugi “
Raudah:”iya Kaka bawel”
Saos tomat asli dari Kaka dadah sangat lahh enakk. Yukk mampir kewarung beliau. Ini termsuk nilai ekonomis yaa.
Dari wawancara di atas beberapa orang memiliki beberapa kebun dan lahan dan ada juga yang memanfaatkan yang di samping dan depan rumah itu adalah salah satu pemanfaatan lahan basah yang bisa dijadikan nilai ekonomis bagi masyarakat. Sebenarnya masih banyak sayur dan buah lain yang ada di kecamatan tabunganen tapi buah dan sayur yang saya wawancarai itu kata beliau tidak dijual hanya dimakan untuk kebutuhan sendiri. Dari analisis di atas itu saya ambil yang bisa dijadikan nilai ekonomis saja, sisanya itu cukup untuk dimakan dan tidak dijual Karena pemanfaatan lahan basah di daerah kecamatan tabungan yang begitu banyak, dan mereka semua menanam aneka jenis dan sayur untuk dimakan dan dijual.
Kesimpulan
Lahan basah sangat penting bagi kelangsungan hidup manusia. Lahan basah merupakan salah satu lingkungan paling produktif di dunia; tempat lahirnya keanekaragaman hayati yang menyediakan air dan produktivitas yang sangat dibutuhkan oleh banyak spesies tumbuhan dan hewan untuk bertahan hidup.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H