Mohon tunggu...
Ratih NurFauziyah
Ratih NurFauziyah Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa

life begins with writing

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Marun Abu-Abu

9 Februari 2020   13:15 Diperbarui: 9 Februari 2020   13:27 281
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dia sudah tau bahwa aku selalu sedang mengerjakan tugas sekolahku. Jika dia ada tugas kita mengerjakan bersama dan yang duluan beres nunggu sampai salah satu diantara kita selesai juga. Dia yang selalu mengerjakan lebih cepat dibandingkan aku  karena tugasku memang selalu lebih banyak. Dan tingkah kebiasaannya dia saat nunggu aku nugas adalah ketiduran. Sudah sering sekali dia begitu dan aku pun memakluminya. ia harus tidur cepat untuk bangun lebih pagi dan berangkat sekolah. Jarak dari rumahnya ke sekolah lumayan jauh itulah alasannya kalo dia harus bangun lebih pagi. Ketika tidak ada tugas dia selalu main gitar dan menyanyikanku. Dan selalu meminta request lagu yang aku suka. Setelah itu, dia akan mencoba menyanyikannya.

                                             6
Keesokan harinya, pada saat kunyalakan data selulerku muncul nama dia di layar ponselku. Entah mengapa dia selalu menspam sampai hp ku terus berbunyi. Ku biarkan saja karena sebelum aku membuka layar hp ku pasti sudah ku tahu apa pesan yang dia kirim.

 "Maaf ketiduran" sudah kutahu pasti itu

Aku hanya tersenyum dan menjawab 

" iya gapapa"

 selalu saja kalimat - kalimat itu yang selalu menghadiri pagiku.

Kita berjumpa lagi disekolah, berjalan melewati gerbang bersama dan berpisah pada satu titik. Dimana kelasku dan dia berbeda. Dengan kalimat perpisahan semangat belajar, kita berjalan saling berlawanan arah. Disekolah yang kita lakukan kalau tidak bertemu ya video call diwaktu istirahat. Mau dia berkata apapun tidak akan terdengar karena suara anak - anak kelas ku yang berisik dan jawabanku hanya "iya,iya saja " walaupun tidak tahu apa yang ia katakan.

Dengan melihat wajahmu saja aku sudah senang. Tidak bisa kalo sehari saja tidak chattan. Tapi dia pasti mengerti ketika sedang belajar maupun jam pelajaran dimulai. Dia adalah orang yang pengertian, mungkin orang lain akan tidak sabaran ketika jarang chattan maupun tidak bertemu. Kita saling mengerti satu sama lain.

Tidak terasa Penilaian Akhir Sekolah (PTS) disekolahku akan segera dimulai. Kita sibuk untuk belajar beberapa minggu kedepan. Meskipun jarang chattan tetapi kita sempet untuk menulis beberapa kalimat di layar ponsel kita. Dan seperti biasa dia yang selalu menungguku untuk belajar, ujung - ujungnya pasti dia ketiduran lagi. Hari PAT pun dimulai. Rasanya deg - degan sekali, pengawas pun masuk memasuki ruang kelasku sambil membawa kertas soal. Soal pun dibagikan ke masing - masing siswa. Soal demi soal sudah ku kerjakan dengan teliti. Setelah selesai aku mengumpulkan ke pengawas.
                                               7
Sudah beberapa hari ini kita fokus dan fokus untuk PTS. aku sangat sibuk hingga jarang memegang ponselku. Tapi, tidak lupa juga aku selalu mengabari dia walaupun hanya beberapa kalimat saja. Dia pun pasti sudah tau apabila alu tidak aktif whatsapp.

Untuk menghiburku dia selalu menyanyikan beberapa lagu, hingga akupun terus mengulangi lagu - lagu yang selalu ia nyanyikan padaku. Untuk menemaniku di saat malam yang dingin. Kata yang selalu terbayang dipiranku tentang dia adalah "rindu". Seperti biasa aku berangkat pagi kesekolah untuk PTS hari terakhir. Rasanya sudah lelah tapi aku harus terus semangat.

Bel pun masuk pun berbunyi kembali menandakan PTS akan segera dimulai. Seperti biasa aku mengerjakan soal demi soal dengan teliti. Setelah selesai, aku mengumpulkanya ke pengawas. Bel pulang pun berbunyi. Aku berdiam dulu sebentar di tempat duduku, rasanya melelahkan sekali. Otakku serasa mau meledak. Setelah itu aku berjalan keluar kelas menuju pulang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
  19. 19
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun