Terdengar dering suara handphone.
"Hallo, selamat pagi, apakah ini dengan ibu Ameta?"
"Selamat siang, iya dengan saya sendiri."
"Perkenalkan saya Jasmine, HRD PT Permata Jaya. Saya sudah membaca lamaran yang ibu kirimkan, bisa ibu datang ke kantor kami untuk melanjutkan interview lebih lanjut lagi?"
Setelah perbincangan di telephone itu, kini Meta si gadis desa itu sudah resmi bekerja satu minggu yang lalu, ia bekerja di bagian resepsionis. Baginya yang hanya lulusan sekolah menengah atas itu posisi yang sangat baik. Ia sangat bersyukur dengan apa yang telah tuhan berikan padanya saat ini. Dengan gajinya sebagai resepsionis ia juga melanjutkan sekolah lagi ke jenjang yang lebih tinggi yaitu kuliah. Ia bekerja sambil kuliah juga.
Hidup itu seperti roda berputar, kadang diatas, kadang  pula di bawah. Dan Meta percaya akan hal itu. Mungkin saat ini dunianya sedang di bawah, tapi ia juga sedang memperjuangkan agar dunia nya bisa ada di atas.
"DOOOR!!" teriak seseorang sangat menggelegar membelah angkasa.
Gadis yang sedang duduk di meja kebesarannya tersentak akan suara nyaring sahabatnya itu. Gadis itu masih merasa bahwa semua ini mimpi, ia berhasil sampai  titik ini. Ia sudah mendapatkan posisi sebagai manager dengan gelar S2. Sahabatnya itu adalah Ainun. Ainun adalah teman semasa kuliahnya dulu, dan sampai sekarang menjadi sahabatnya Meta.
Lima tahun sudah berlalu, hidup nya sangat terombang ambing, banyak suka duka yang ia lewati selama lima tahun itu hidupnya tidak berjalan mulus banyak juga batu krikil yang ia lewati. Dan ia menemukan kakak laki-lakinya yang sudah lama terpisah. Ternyata laki-laki yang ada di foto semasa ia kecilnya itu adalah kakak laki-lakinya yang tinggal bersama bibinya.
Hidup Meta sangat berubah, senyuman manis selalu terpampang di wajahnya. Dan ia akan mengambil haknya. Ia akan mengambil rumahnya yang dulu ia tinggali dengan keluarganya. Karena hanya di rumah itulah kenangan yang tersimpan dengan orang tua kandungnya. Walaupun di rumah itu juga menyimpan kenangan pahit.
Sekarang ia bisa membuktikan kepada orang-orang yang meremahkannya, orang-orang yang memandangnya rendah. Karena dengan semua perlakuan mereka ia bisa bangkit dari keterpurukan. Dan ia juga bisa membanggakan orangtuanya di surga.