Mohon tunggu...
Rani juniati
Rani juniati Mohon Tunggu... Lainnya - ada

ada

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Jatuh untuk Bangun

9 Februari 2021   21:03 Diperbarui: 3 Maret 2021   20:50 265
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Hoammmm.."

"Astaga jam berapa ini?"

"Kenapa pak Jarwo tidak membangunkan ku?"

KRUK, KRUK.. bunyi perut lapar

"Haduh, lapar sekali. Aku belum makan dari kemarin." Gumam nya rusuh.

"Oh, neng Meta sudah bangun toh, ini ambil makanan untuk sarapan, tapi maaf bapak buru-buru sekali. Bapak harus kembali lagi ke desa."

"Makasih banyak sekali pak atas semuanya."

Rasanya terasa mimpi ia bisa bebas dari rumah itu. Kini saatnya ia mencari tempat tinggal dan mencari pekerjaan dengan ijazah hanya sebatas SMA itu.

Meta sudah membuat banyak lamaran pekerjaan, ia tidak akan putus asa untuk melanjutkan hidupnya. Jakarta sangat panas penuh gedung pencakar langit, sangat berbeda dengan desanya yang sejuk dan asri. Jalanan sangat macet, suara klakson kendaraan terdengar menggema. Ia harus terbiasa dengan hidupnya yang baru.

2 minggu telah berlalu

Kring.. Kringg.. Kringgg

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun