" Kau ingin tahu pendapatku tentang nama pena mu itu hai mar doyot?, itu adalah nama yang absurd ! Lebih baik pakai nama IRASIONAL biar sama seperti jalan pikirmu"
Bagai kinantan hilang taji, Mar doyot diam tak berkutik dan tertunduk lesu.
***
Hari-hari mar doyot kini ia jalani sebagai seorang penjahit baju. Buna sari yang menawarkan dan merancang bajunya.
Bisnis buna sari pesat dan berkembang, itu berkat jahitan mar doyot yang rapih dan tidak gampang robek. Merek dagangnya terkenal dan buna sari mulai membayar orang untuk membantu pekerjaanya. Biar begitu Mar doyot tetap dipertahankan.
Pada suatu siang buna sari mendapat telfon dari penerbit yang ingin berbicara dengan mar doyot dan tertarik menerbitkan karyanya.
" Selamat siang pak mar doyot, saya dari penerbit xyz, saya suka sekali dengan novel anda. Tulisan anda begitu jujur dan memiliki kepedihan yang orisinil. Boleh kami menerbitkan novel anda yang berjudul ' Derita seorang Suami ' itu pak?"
" Iya silahkan" kata mar doyot.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H