Semakin lama sifat aslinya yang suka mengekang kelihatan juga, dan saya bukan orang yang suka deiperlakukan demikian. Saat saya ingin pergi ke toilet saja tidak diperbolehkan seolah-olah takut ditinggal mati. Bahkan menunjukan mimik wajah seperti ingin menangis saat saya lepaskan lengan saya dari rangkulannya.
Akhirnya saya terpaksa membujuknya, dan berkata bahwa saya hanya pergi ke toilet bukan kemana-mana. Tas saya boleh jadi jaminan. Dan setelah saya berhasil membujuknya akhirnya saya buru-buru pergi ke toilet saat kereta sebentar mampir di sebuah stasiun.
Saya tinggalkan feliscia dengan tas isi buku milik saya, sebagai ganti suami yang suka mendongeng, sedangkan saya sudah niat sejak turun dari kereta untuk tidak naik lagi.
" Memang rejeki nomplok, ternyata feliscia membawa banyak uang"Â
Sambil melambai kearah kereta yang melaju pergi itu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H