Mohon tunggu...
Ramzy Muhammad Fadhil
Ramzy Muhammad Fadhil Mohon Tunggu... Arsitek - Be yourself

Be yourself

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Mimpi yang Terwujud

8 Februari 2021   12:28 Diperbarui: 8 Februari 2021   16:34 264
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Kita harus sabar dan ikhlas karena semua ini sudah merupakan takdir Allah Swt.” Ucap Bunda Dara sambil meneteskan air mata kepada anak-anaknya.

“Bundaaa Clara masih tidak menyangka bahwa Ayah akan secepat ini meninggalkan kita.”

Aldi terdiam tidak bisa berkata-kata hanya menangis merenung merasakan hatinya seperti teriris pisau  karena orang yang disayanginya sudah tidak berada di dunia ini lagi. Sasha mencoba menenangkan dan menghibur Clara.

Pagi yang begitu cerah burung-burung bertebangan bebas di atas awan, pemakaman sudah mulai dilakukan saudara serta orang-orang terdekat mulai berdatangan termasuk teman-temannya Clara mendoakan yang terbaik bagi Ayah Nizar yang  merupakan sesosok Ayah yang baik hati serta pekerja keras dan sangat menyanyangi keluarganya. Clara beserta keluarganya harus menerima musibah yang sudah menimpanya.

Mengitung Beberapa minggu lagi tentang kelulusan Clara membuat dirinya harus melanjutkan studi S1 nya untuk menanggapai impiannya, tetapi semenjak Ayah Nizar sudah tidak ada lagi di dunia ini, perekonomian serta kebutuhan keluarga Clara semakin menurun walaupun saat ini Aldi sudah mulai bekerja tetapi penghasilannya hanya untuk mengcukupi kehidupan keluarganya saja. Clara harus menemukan cara untuk mememunhi biaya perkuliahan S1 nya nanti tanpa membebankan kebutuhan keluarganya.

Suasana kampus begitu ramai matahari akan terbenam langit segera berganti menjadi gelap sudah waktunya  mereka untuk pulang Clara dan Sasha berjalan bersama menuju gerbang. Terlihat dari kejauhan Wisnu dan Ridho sedang duduk di bawah pohon yang begitu besar sedang membahas sesuatu. Kemudian Clara dan Sasha datang menghampiri mereka berdua.

“Wisnu dan Ridho apa yang sedang kalian berdua bicarakan”? Tanya Sasha dengan penasaran.

“Kita berdua sedang membicarakan beasiswa keluar negeri.” Ucap ridho.

“Apakah beasiswa tersebut berlaku untuk semua fakultas? Kapan dan dimana tempat untuk mendapatkan beasiswa Itu?” Ucap Clara.

“Teman sefakultasku adalah seorang Osis, ia memberitahu kepadaku bahwa sebentar lagi akan di adakan perlombaan tinggkat cerdas cermat dari kampus kita untuk mendapatkan beasiswa full keluar negeri dan itu berlaku untuk semua fakultas. Dan untuk waktunya belum diketahui.” Jawab Wisnu kepada Clara

“Kalau begitu, Clara kau harus mempersiapkan diri untuk mengikut beasiswa itu karena itu merupakan salah satu cara untuk mewujudkan impianmu sebagai dokter.” Sasha memberi semanngat kepada Clara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun