Mohon tunggu...
43223110060 Rama Raydinata
43223110060 Rama Raydinata Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Sarjana 1 Akuntansi - NIM 43223110060 - Fakultas Ekonomi dan Bisnis - Universitas Mercubuana - Pendidikan Anti Korupsi dan Etik UMB - Dosen: Prof. Dr, Apollo, M.Si.Ak

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas Pilihan

Diskursus G Peter Hoefnagels pada Skema Criminal Policy di Ruang Publik di Indonesia

3 Desember 2024   10:43 Diperbarui: 3 Desember 2024   10:43 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri, Prof, Apollo UMB 

Apa Penyebab Kejahatan?

Faktor-faktor yang mendorong individu atau kelompok untuk berperilaku kriminal dikenal sebagai penyebab kejahatan. Teori yang berbeda telah diusulkan untuk menjelaskan penyebab kejahatan ini. Berikut teori-teori utama yang disebutkan dalam gambar:

A. Teori Biologis/Psikologis Biological/Psychological Theory:

Teori ini berfokus pada kondisi biologis yang dapat mempengaruhi perilaku seseorang; contoh kondisi biologis seperti ketidakseimbangan hormonal atau kelainan genetika dapat berkontribusi pada perilaku kriminal. Misalnya, ada anggapan bahwa gangguan sistem saraf atau gen tertentu dapat meningkatkan kecenderungan seseorang untuk bertindak agresif atau kriminal.

Selain itu, komponen psikologis seperti gangguan mental atau trauma emosional juga penting. Karena kesulitan untuk mengendalikan emosi atau perilaku mereka, orang dengan gangguan kepribadian atau masalah psikologis mungkin lebih cenderung melakukan kejahatan.

B. Sosiologis Sociological Theory

Pendekatan sosiologis berpendapat bahwa lingkungan sosial memengaruhi kejahatan. Dalam hal ini, keluarga, masyarakat, dan komunitas seseorang sangat memengaruhi perilaku mereka. Kondisi yang mendukung kejahatan dapat diciptakan oleh hal-hal seperti kemiskinan, ketidaksetaraan sosial, pengangguran, dan kurangnya akses terhadap pendidikan. 

Menurut teori ini, ketika seseorang tidak memiliki sumber daya atau dukungan sosial yang cukup, mereka lebih rentan terhadap pengaruh negatif dan mungkin memilih untuk melanggar hukum. Misalnya, orang-orang dari kelas bawah mungkin merasa terdorong untuk melakukan kejahatan untuk bertahan hidup dalam masyarakat yang terpolarisasi secara ekonomi atau tidak adil.

C. Teori Penyimpangan Budaya Cultural Deviance Theory

Menurut teori ini adanya subkultur atau budaya yang menyimpang dari nilai-nilai utama masyarakat dapat menyebabkan kejahatan. Misalnya, individu yang tumbuh dalam budaya yang menghargai kekerasan atau perilaku kriminal lebih cenderung terlibat dalam kejahatan. Kelompok yang hidup dalam kemiskinan ekstrem mungkin mengembangkan nilai-nilai yang mendukung perilaku kriminal sebagai cara untuk bertahan hidup atau memperoleh kekuasaan.

D. Teori Kontrol Sosial Social Control Theory

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun