3.Pengumpulan data : siswa menemukan dan menyediakan berbagai informasi untuk menyelesaikan masalah.
4.Merumuskan hipotesis: Peserta menggunakan apa yang mereka ketahui untuk menawarkan berbagai solusi.
Namun demikian, David Johnson & Johnson (Trianto, 2010) mengatakan bahwa kegiatan kelompok dilakukan dalam lima langkah:
1.Mendefinisikan masalah: Untuk membantu siswa memahami masalah, siswa harus membuat masalah berdasarkan peristiwa tertentu yang menyebabkan konflik. Dalam hal ini, pendidik meminta pendapat siswa tentang topik yang dibahas.
2.Mendiagnosis masalah: Menemukan faktor-faktor yang menyebabkan masalah.
3.Membangun alternatif strategi : Diskusikan setiap tindakan di kelas
Berdasarkan penjelasan dari langkah-langkah pembelajaran berbasis masalah dapat disimpulkan bahwa langkah-langkah umum dalam PBL untuk mendidik siswa menjadi siswa yang percaya pada kemampuan intelektualnya sendiri dan mampu hidup mandiri.
F. Tujuan Pembelajaran Berbasis Masalah
Berikut ini adalah tujuan pembelajaran berbasis masalah :
1.Membantu guru memberikan lebih banyak informasi kepada siswa.
2.Membantu siswa mempelajari keterampilan intelektual , pemecahan masalah , dan berpikir kritis . Saat dia berpikir, dia menggunakan operasi mental seperti induksi, deduksi, klasifikasi, dan penalaran. Lebih lanjut , berpikir adalah proses mengungkapkan (melalui bahasa) objek dan peristiwa nyata serta menemukan prinsip -prinsip penting tentang objek dan peristiwa tersebut . Operasi mental yang didasarkan pada tingkat konkrit dari situasi dan fakta tertentu seringkali berbeda dengan pernyataan simbolis ( abstrak ) . Selain itu , berpikir mencakup kemampuan menelaah , mengkritik , dan mengambil kesimpulan berdasarkan pertimbangan. Keterampilan berpikir tingkat tinggi diperlukan untuk memperkuat kemampuan berpikir kritis, memecahkan masalah, dan intelektual.