Mohon tunggu...
RAMADHANI
RAMADHANI Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa UIN KHAS JEMBER

RAMADHANI mahasiswa UIN KHAS JEMBER, mahasiswa yang senang berolahraga dan mempunyai kepribadian yang menyukai kesepian

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Base Learning)

3 Mei 2024   14:00 Diperbarui: 3 Mei 2024   14:02 216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

3.Pengumpulan data : siswa menemukan dan menyediakan berbagai informasi untuk menyelesaikan masalah.

4.Merumuskan hipotesis: Peserta menggunakan apa yang mereka ketahui untuk menawarkan berbagai solusi.

Namun demikian, David Johnson & Johnson (Trianto, 2010) mengatakan bahwa kegiatan kelompok dilakukan dalam lima langkah:

1.Mendefinisikan masalah: Untuk membantu siswa memahami masalah, siswa harus membuat masalah berdasarkan peristiwa tertentu yang menyebabkan konflik. Dalam hal ini, pendidik meminta pendapat siswa tentang topik yang dibahas.

2.Mendiagnosis masalah: Menemukan faktor-faktor yang menyebabkan masalah.

3.Membangun alternatif strategi : Diskusikan setiap tindakan di kelas

Berdasarkan penjelasan dari langkah-langkah pembelajaran berbasis masalah dapat disimpulkan bahwa langkah-langkah umum dalam PBL untuk mendidik siswa menjadi siswa yang percaya pada kemampuan intelektualnya sendiri dan mampu hidup mandiri.

F. Tujuan Pembelajaran Berbasis Masalah

Berikut ini adalah tujuan pembelajaran berbasis masalah :

1.Membantu guru memberikan lebih banyak informasi kepada siswa.

2.Membantu siswa mempelajari keterampilan intelektual , pemecahan masalah , dan berpikir kritis . Saat dia berpikir, dia menggunakan operasi mental seperti induksi, deduksi, klasifikasi, dan penalaran. Lebih lanjut , berpikir adalah proses mengungkapkan (melalui bahasa) objek dan peristiwa nyata serta menemukan prinsip -prinsip penting tentang objek dan peristiwa tersebut . Operasi mental yang didasarkan pada tingkat konkrit dari situasi dan fakta tertentu seringkali berbeda dengan pernyataan simbolis ( abstrak ) . Selain itu , berpikir mencakup kemampuan menelaah , mengkritik , dan mengambil kesimpulan berdasarkan pertimbangan. Keterampilan berpikir tingkat tinggi diperlukan untuk memperkuat kemampuan berpikir kritis, memecahkan masalah, dan intelektual.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun