Setelah turun minum babak pertama, pertandingan berjalan makin sengit. Persikutae FC terus berupaya mengejar ketertinggalan satu gol dari Peresaja FC dengan bermain secara agresif. Serangan demi serangan dilancarkan Persikutae FC guna menembus lini pertahanan Peresaja FC yang kian kokoh.
Memasuki menit ke-60, tim Persikutae FC mendapat hadiah tendangan penalti. Setelah pemain dari tim Peresaja FC sengaja menjegal pemain lawan di kotak terlarang. Dari pelanggaran itu beruntung wasit tak memberi kartu merah kepada pemain Peresaja FC.
Melihat peluang itu, tim Persikutae FC tak ingin menyiakan-nyiakan kesempatan tersebut. Lantas Persikutae FC berhasil menyamakan kedudukan melalui tendangan keras penalti lewat pemain nomor punggung 99, Roberto Ayo, dan skor berubah imbang menjadi, 1-1.
Persikutae FC kini membalikkan keadaan dengan kembali mencetak gol kedua pada menit ke-62. Lantas disusul gol ketiga di menit ke-64. Gol keempat menit ke-66. Gol kelima menit ke-68. Dari total lima gol berselang dua menit itu sekali lagi dicetak oleh Persikutae FC melalui tendangan penalti.
Terbayang di mata para pemain dari tim Peresaja FC bahwa mereka tak dapat mengejar ketertinggalan. Maka, hilanglah gairah dari pemain tim Peresaja FC. Sehingga pola permainan mereka mulai tampak amburadul dan tak karu-karuan.
Demikian pula dengan sang pelatih dari tim Peresaja FC yang tak kelihatan batang hidungnya semenjak lima gol bunuh diri selanjutnya yang dilakukan oleh anak asuhnya itu. Hingga peluit panjang dibunyikan oleh wasit menandakan akhir pertandingan yang di mana dimenangkan oleh tim Persikutae FC.
Begitulah drama yang terjadi selama pertandingan final yang mereka saksikan di layar televisi.
“Aku curiga dengan wasitnya.”, kata Imron.
“Aku juga punya firasat buruk sama sepertimu, Ron.”, kata Jairon kepada Imron.
“Kalian berdua katanya suporter sejati. Kok, sampai-sampai mencari kambing hitam dengan menyalahkan wasit itu, lho. Itu namanya pecundang.”, kata Pakde Sukron.
“Pakde nonton saja enggak. Mending Pakde diam saja. Enggak usah ikut-ikutan komentar!”, ada nada kesal dari perkataan Jairon.