Mohon tunggu...
Raka Fatiha
Raka Fatiha Mohon Tunggu... Novelis - Penulis amatir (pengangguran/pelajar)

Aku seorang penulis amatir

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Desa yang Hilang

12 Oktober 2023   08:57 Diperbarui: 12 Oktober 2023   09:08 199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"kalo untuk saya ga ada yang mustahil"

"o-oh gitu kalo gitu saya pergi dulu deh"
Akupun pergi pulang menemui ibuku.

"jadi gitu mak"Aku menceritakan semuanya pada ibu ku

"ya udh emang kenapa sih orang dia membantu kita"

"tapi ga masuk akal mah"

"ya ga masalah kan lagian dia ga minta aneh aneh dan kita ga di rugikan ini"
Aku pasrah bahkan ibuku tidak melihat keanehan dari situasi ini' malamya aku tidak bisa tidur karena takut dengan mimpi butuk akhir akhir ini.
Tak ku sangka sudah subuh aku hanya duduk di kasurku sambil di berselimut.
Ketika sudah cukup pagi aku menuju lapangan dan melihat semua persiapan sudah siap tidak ada lagi yang bisa di persiapkan tetapia aku menyadari ada banyak warga membuat sesuatu kelihatanya di pimpin oleh kepala desa, itu adalah kursi arak untuk siapa?


Tidak ada hal lain yang bisa aku lakukan jadi aku memutuskan untuk tidur dan bermimpi seluruh desa menghilang dan terbangun di sore harinya mimpi yang sulit di jelaskan bahkan aku tidak ingat detil nya malam harinya aku mengantuk entah mengapa besok adalah 17 jadi harus bangun pagi, malam itu aku tidak bermimpi apapun saat bangun rasanya segar  rasanya sudah cukup jarang aku tidur dengan nyenak seperti ini.


Keesokan harinya akhirnya aku tahu kursi arak itu untuk siapa itu untuk si pendatang dia diarak keliling kampung sebagai ucapan terimakasih dari seluruh warga desa kecuali diriku, dia melambaikan tangan kanan kiri sambil tersenym dan banyak warga juga yang melambaikan tangan kepadanya.
Dan dia di beri kehormatan untuk  membuka acara 17 an.

"terimakasih untuk kalian semua karena menerima saya di desak kalian dengan tangan yang terbuka saya merasa terhormat untuk menyatakan.... perayaan 17 agustus di mulai"

Sorakan demi sorakan di teriakan warga yang bersemangat lomba lomba di adakan dan tentu si santo menginkuti semuanya panjat pinang, sepak bola, balap karung, dan masih banyak lain, aku menjadi panitia lomba, perayaan ini berlangsung dari pagi hingga sore.
Saat sore kami melakukan tumpeng se desa dan tentu si pendatang di undang dan saat aku makan aku melihat bahwa semua penduduk desa benar benar sudah percaya dan yakin padanya.

"pengumuman pengumuman sepertinya besok saya harus pergi dari desa ini"
Semua warga keliahtanya sedih karena orang yang membantu mereka saat itu akan pergi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun