Mohon tunggu...
Raka Fatiha
Raka Fatiha Mohon Tunggu... Novelis - Penulis amatir (pengangguran/pelajar)

Aku seorang penulis amatir

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Desa yang Hilang

12 Oktober 2023   08:57 Diperbarui: 12 Oktober 2023   09:08 199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"sayang kalo kamu mau ikut ibu sama dia dijamin gak akan nyesel"

Aku pasrah dan menjauh dari ibuku tidak bukan dia bukan lagi ibuku, lalu orang orang mulai bersorak sambil mengangkat tanganya ke arah sosok hitam di langit ia terbang dan dari ciricirinya ia adalah si pendatang.

"dengar nama saya nyarlothep saya tidak memaksa jika kalian mau ikut silakan jika tidak maka menetaplah di sini"

"bawa aku!"

"bawa aku!"

"saya juga saya juga bawa saya!"
Semua warga desa berteriak ingin di bawa, lalu ibuku datang dan memeluku 

"nak ayo ikut sama ibu yakin deh gak akan ngeyel"
"ga mah joko ga rela harus ikut dia"

"yah udh gimana kamu tapi kalo gini kita gak akan ketemu lagi"

Aku tidak paham tapi ibuku langsung melepas pelukanya, semua warga tubuhnya mulai menghitam seperti arang gosong sekarang aku tidak lagi bisa membendakan mana siapa, tapi tubuhku tidak berubah aku pun menjauh dari keramaian yang makin menggila itu.
Kepala ku pusing aku harap ini mimpi buruk lainya yang akan aku lupakan ketika aku bangun,perlahan aku kehilangan kesadaran ku pandangan ku jadi hitam.

Akupun terbangun di rumah sakit ternyata mimpi lainya aku akhirnya ingat aku berada di rumah sakit jiwa mereka mengatakan aku memiliki gangguan jiwa karena di telantarkan kelaurga ku, nyatanya aku mengalami hal gila dan tidak masuk akan desaku hilang dalam semalam karena seorang pendatang dan sampai sekarang itu menghantuiku melalui mimpi dan pengelihatan, tidak akan ada yang percaya ceritaku lagi pula aku sudah pasrah denagan keadaan, umurku bukan 20 tetapi 40, apakah aku sudah gila ?

Yah bahkan aku tahu aku gila saat ini tetapi rasanya luar biasa karena aku tahu sesuatu yang orang waras tidak ketahui, aku tahu bahwa kita ini sangant bodoh untuk berpikir bahwa kita tahu segalanya yang nyatanya kita bahkan tidak menetahui persekian persen tentang semesta ini, aku mengetahui bahwa banyak pertanyaan lebih baik tidak di ketahui jawabanya, dan aku tahu bawha pengetahuan terarang itu ada, sekarang aku hanya tinggal menunggu kematian ku di dalam rumah sakit ini membawa kebenaran yang gila bersamaku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun