"Zahra, Aku perempuan pilihan ibunya. Pikirkan itu!" Katamu begitu Nona.Â
"Lantas?" Jawabku.Â
"Kami sudah dijodohkan"
"Ya sudah"
"Maka, menjauh lah darinya."
"Kami memang  tidak pernah dekat kan" kataku.Â
"Betul, wujud kalian jauh. Tapi, hati kalian satu sama lain dekat" katamu. Â
"Kalau begitu kau yang mundur kak" ucapku.Â
"Mana mungkin Aku Mundur, sedang aku adalah pilihan orangtuanya."Â
"Ya sudah, Â kalau begitu majulah! Jangan suruh aku melakukan apa yang tak ingin kulakukan."Kataku.Â
"Berarti kamu mengakui, bahwa kamu mencintainya?" tanyamu begitu nona.Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!