Terkadang imajinasi akan kekayaan dan terbebas dari kemiskinan tidak membawa diri kepada kenyataan. Begitulah yang terjadi kepada dua orang kakek dan cucunya ini.Â
Keduanya hanya meratapi kesedihan dengan tatapan kosong mereka kearah halaman belakang mereka yang tidak terurus itu. Dua usaha yang mereka buat ternyata memukul ulu hati mereka dan lantas membuat mereka jadi lesu.
Trading yang dilakukan oleh Udin tidak mendapatkan apa-apa. Uang seratus ribu hasil jual sepeda bututnya tidak kembali sama sekali. Saham gorengan yang dia beli langsung anjlok seketika, disamping karena dia hanya tahu trading dari Alex Kibil tanpa belajar terlebih dahulu.Â
Baru diketahui bahwa platform trading-nya tidak terdaftar Otoritas Jasa Keuangan, otomatis dia hanya berjudi online biasa. Udin menyalahkan si Alex Kibil yang sekarang telah ditangkap karena menjadi "Affiliator" platfom trading yang dipakainya itu.
Sedangkan Mbah Sarip juga bernasib sama. Uang yang dia sedekahkan kepada Kiai Said tidak kunjung kembali karena Kiai Said telah ditangkap karena tuduhan akan penipuan uang jamaahnya.
 Uang seratus juta hasil gadai sawahnya hilang entah kemana dibawa si Kiai itu. Padahal dengan uang itu saja sudah lebih dari cukup untuk untuk melunasi SPP Udin dan biaya hidup mereka.
Keduanya walaupun punya usaha yang berbeda namun punya motif kegagalan yang sama. Percaya kepada orang yang telah memberikan imajinasi buta akan kekayaan dan kemapanan.
 Udin percaya kepada Alex Kibil akan trading dengan percaya diri masuk ke dunia itu tanpa belajar. Mbah Sarip percaya kepada Kiai Said atas ganjaran Allah SWT yang akan dibayarkan instan di dunia, padahal ganjaran itu bisa dibayar di akhirat.
Mereka berdua tak sengaja memakan kecubung, namun bukan kecubung yang tumbuh dibelakang rumah mereka tetapi yang ada pada Alex Kibil dan Kiai Said.Â
Kecubung yang memberikan mereka halusinasi akan kekayaan dan hidup lepas dari kemiskinan. Tahulah kita bahwa tidak semua tanaman kecubung tumbuh sendiri di pekarangan atau kebun yang tidak terurus.Â
Beberapa kecubung ada yang tumbuh subur setelah diberi pupuk yang berasal dari jerat kemiskinan dan kebodohan.
*****