Mohon tunggu...
Rahman Wahid
Rahman Wahid Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa

Menggapai cita dan melampauinya

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Babad Ikhwan Mistis: The Last Man Standing of Ikhwan Mistis Proletar

4 Juli 2020   18:45 Diperbarui: 4 Juli 2020   18:40 364
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: Pixabay/Free-Photos

"Kenapa De ko belakangan ini lu murung, lagi ada masalah apa?"

Dede tak lantas menjawab, ia membuka roti yang sudah dibelinya dan kemudian melahapnya dengan pasti. Izal tak segera mengulang pertanyaannya, ia melihat Dede memakan rotinya dengan lemah, kunyahannya tidak kuat, seolah gigi gerahamnya tak lagi ada. Bahkan ketika makan pun mulutnya lebih sering terkatup. Kecurigaan Izal bahwa Dede sedang tidak baik-baik saja lewat kejadian ini seolah tak dapat dibantah lagi.

Ketika seluruh roti telah tandas dilahap Dede, Izal masih belum berani mengulang kembali pertanyaannya sampai Dede menyeruput kopinya sebagai tanda melowongkan tenggorokannya dari sisa makanan. Saat tangan Dede menggenggam cangkir kopi dan meminumnya, beberapa detik kemudian Izal kembali mengulang pertanyannya

 "Kenapa De ko belakangan ini lu murung, lagi ada masalah apa?" Tanya Izal pelan.

"Nggak ada apa-apa" Jawab Dede sambil tertunduk.

"Gua liat beberapa hari ini lu kaya murung gitu"

Raut wajah Dede menampakan ekspresi kurang nyaman, kemudian menjawab "Aman ko Zal, cuma masalah sepele, bisa gua tanganin"

Kata "aman" yang keluar dari mulut Dede cukup aneh dan membuat Izal bertanya-tanya dalam hati, apa makna aman yang dimaksud oleh Dede.

"Oh gitu De" Kata Izal "Tapi kalo ada apa-apa cerita aja De, barangkali gua bisa bantu"

Tak lama setelah susu yang dipesan Izal datang pada saat yang bersamaan pula ponselnya berdering

"Halo Zal, dimana?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun